“Saya sekarang sudah melihat DAHANA, saya sangat bangga. Indonesia memiliki perusahaan seperti DAHANA. Saya berharap kedepan tidak ada lagi impor bahan peledak, kalau bisa DAHANA kedepan terus melakukan ekspor,” -Herlyna-
Tiga puluh lima orang peserta pelatihan yang digelar oleh Koperasi Prima Daya Migas (KPDM) pada 25 April 2019 kembali berkunjung ke Kampus DAHANA, Subang. KPDM merupakan koperasi pegawai Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang rutin menggelar pendidika dan pelatihan.
Dua bulan sebelumnya KPDM juga memboyong peserta pelatihannya ke DAHANA. Seperti informasinya, pihak KPDM telah mengagendakan bahwa peserta Bimtek Migas akan selalu diajak bertandang ke DAHANA, untuk melihat langsung perusahaan penyuplai bahan peledak pada tambang migas.
PT DAHANA (Persero) dalam permigasan di Indonesia mendapat kebijakan khusus dari pemerintah, yakni sebagai perusahaan penyuplai dan penyedia bahan peledak pada tambang minyak dan gas. Karenanya tidak heran, para peserta pelatihan yang mewakili berbagai perusahan migas ini tidak asing mendengar nama Dahana.
DAHANA dalam lini bisnisnya, mampu menyuplai bahan peledak untuk kebutuhan tambang migas, seperti Dayagel Seismic yang diproduksi di kawasan terintregrasi di Energetic Material Center (EMC) DAHANA, Subang.
Karenanya puluhan peserta Bimtek Migas KPDM ini berkunjung ke Kampus DAHANA. Disini peserta kembali di perkenalkan lebih dekat dengan perusahan DAHANA, dan produk-produknya. Diskusi dan sharing menjadi cara belajar bersama selama di Kampus DAHANA. Dengan seperti ini DAHANA juga mendapatkan langsung feedback saran dan masukan dari konsumen.
Selain mendapatkan pemaparan teori, peserta mendapat kesempatan melihat langsung proses produksi bahan peledak, salah satunya berkunjung ke pabrik Cartridge Emulsion, pabrik bahan peledak yang juga biasa digunakan dalam tambang migas dengan brand Dayagel Seismic.
Dalam kunjungan ini pun peserta diajak untuk menyaksikan langsung proses uji mutu peledakan bahan peledak di bunker DAHANA. Bahan peledak yang diledakannya yakni Dayagel Seismic. Dalam prosesnya, peserta pun dikenalkan dengan beberapa metode uji mutu kualitas bahan peledak.
Rupanya, tidak sedikit peserta baru pertama kalinya menyaksikan langsung proses peledakan, seperti yang dialami oleh Herlyna. Ia mengaku sebelumnya mengetahui proses peledakannya hanya dalam bentuk video. Dengan mengikuti kursus bimtek dan berkunjung ke DAHANA ia pun akhirnya mengetahui bagaimana bahan peledak diledakan.
Herlyna pun menerangkan bahwa perusahan tempat ia bekerja merupakan perusahaan yang menggunakan bahan peledak dari DAHANA. Herlyna merupakan perwakilan dari perusahaan Conocophilips (Grissik) Ltd. Sebagai warga Indonesia, Herlyna pun merasa bangga dengan perusahaan BUMN yang mampu memproduksi bahan peledak, khususnya bahan peledak untuk Migas.
“Saya sekarang sudah melihat DAHANA, saya sangat bangga. Indonesia memiliki perusahaan seperti DAHANA. Saya berharap kedepan tidak ada lagi impor bahan peledak, kalau bisa DAHANA kedepan terus melakukan ekspor,” pungkas Herlyna. (SYA)
Wednesday, June 12, 2019
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment