Beroperasinya OSP baru ini secara signifikan
meningkatkan produksi bijih emas di empat lokasi baru yang baru dibuka
PT Kasongan Bumi Kencana di Kalimantan Tengah
Guna meningkatkan kualitas layanan dan ketepatan waktu jasa peledakannya, PT DAHANA (Persero) kembali merampungkan pembangunanon On site plant (OSP) baru di lokasi tambang konsumen. Pembangunan OSP ini guna menjaga pasokan kebutuhan emulsion matrix di site Kasongan Bumi Kencana (KBK) Mirah yang terus membengkak.Peningkatan kebutuhan emulsi perusahaan pemegang kontrak karya ini disebabkan pembukaan 4 lokasi baru konsesi tambang KBK yang terdiri dari Pit Lebar, Pit Gundul, Pit Bakam, dan Pit Kuning. Di areal eksploitasi yang diperkirakan memiliki masa umur tambang 5 tahun ini, kebutuhan handak mutlak dibutuhkan setelah lapisan batuan atas selesai ditambang.
“Tambang milik KBK sudah berjalan dari pertengahan tahun 2012, pada awalnya deposit emas dan lapisan batu penutup masih bisa diambil secara konvensional karena materialnya masih lunak, namun seiring dengan semakin dalamnya tambang, material yang digali sudah mulai keras, sehingganya dibutuhkanpeledakan,” ungkap Kepala Teknik Tambang PT Kasongan Bumi Kencana Panayiotis Papacharalambous.
Site KBK sendiri berada di Desa Mirah Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah. Dengan jarak site dengan Ibukota Propinsi Kalimantan Tengah, Palangkaraya sejauh lebih dari 230 kilometer, butuh setidaknya 5 jam perjalanan darat untuk mencapai lokasi site yang berada di tengah perkebunan sawit dan hutan hujan tropis Kalimantan ini.
Pertambangan bijih logam oleh KBK di Kasongan sudah dilakukan secara terintegrasi dalam lokasi tambang, yakni dari mulai proses penggalian bijih logam mulia ini dilakukan hingga proses pengolahanya menjadi bullion dengan persentase kandungan emas hingga mencapai 5 persen, dan selebihnya merupakan kandungan logam perak.
Dalam pembangunannya, meski sempat mengalami keterlambatan hingga 2 bulan dalam penyelesaian pembangunan dari target awal kerena terkendala perizinanan, OSP ke-12 ini akhirnya baru bisa dioperasikan secara resmi pada Jumat (20/12/2013) dengan hasil produksi sesuai target, dengan terlebih dahulu dilakukan trial and run sehari sebelumnya. Pelaksanaan uji OSP ini dilakukan oleh tim yang terdiri dari DAHANA, TEHA, dan Bagian Elektrik KBK.
Saat proses trial and run, OSP rancangan EMC ini berhasil mengolah bahan baku Amonium Nitrate sebanyak 5 ton menjadi produk Emulsi FRG batch 1. Menggunakan inovasi teknologi batch system, OSP baru berkapasitas 8 ton lebih ini mampu memproduksi Dahana Bulk Emultion (Dabex) FRG hanya dalam waktu kurang dari 3 jam.
Proses ini dimulai dengan pemanasan air dalam tangki Oxsol I yang berlangsung selama30 menit. Tahapan ini berlanjut dengan proses oxidizer yang mengubah AN padat menjadi fase cair guna mencapai fudge point agar sesuai dengan temperatur dan kepadatan AN yang diharapkan. Dengan menggunakan teknologi airjet mixer, proses pencampuran dapat dilakukan dengan efisiensi tinggi.
“Pada setting tekanan 4 bar, proses mixing tersebut membutuhkan waktu pengerjaan sekitar 50 menit hingga didapat hasil produk emulsion yang sesuai dengan standar. Selanjutnya, produk emulsion didalam tangki aerasi ditransfer ke storage tank pada tekanan pompa sebesar 3 bar,” jelas Manager Operasi Wilayah Kalimantan Tengah Tedja Sukmara.
Selain kecepatan dalam hal pemprosesan AN, Tedja mengungkapkan, proses transfer emulsi matrix dari storage tank ke unit Mobile Mixing Unit (MMU) juga bisa mempersingkat waktu transfer dengan sangat efisien. Menggunakan tekanan pompa 4 bar, OSP ini hanya membutuhkan waktu 80 detik untuk setiap ton emulsi yang ditransfer, proses ini menjadikan layanan peledakan di site KBK jauh lebih berkualitas dalam hal ketepatan waktu.
Peresmian OSP KBK
Usai merampungkan pembangunan dan trial and run OSP site KBK, DAHANA meresmikan satu-satunya pabrik emulsi di Kalimantan Tengah ini pada jumat (20/12/2013). Peresmian OSP dilakukan di depan gudang bahan peledak milik PT Kasongan Bumi Kencana. Hadir dalam peresmian tersebut Mining Manager KBK Vinsensius Agus, Human Resources Manager KBK Anderson Ichwan, serta beberapa kepala departemen dan teknik PT KBK.
Sementara dari DAHANA, ikut hadir Direktur Operasi PT DAHANA Budi Antono, General Manager DTU I Herry Sudaryanto, dan Kepala EMC Pudji Suprapto. “Saat ini kita akan masuk ke fase kedua, dimana sudah mempunyai fasilitas OSP untuk membuat bahan peledak sendiri langsung di site. DAHANA sampai saat ini memberikan pelayanan yang profesional dan tepat waktu,” papar Panayiotis Papacharalambous dalam sambutanya.
Papacharalambous melanjutkan, PT KBKmerasakan kepuasan layanan drilling and blasting yang dilakukan DAHANA sejak tambang mulai dibuka. “Dahana yang telah bekerja di Site Mirah dalam pelayanan pemboran dan peledakan selama ini diselesaikan dengan sangat profesional. Karena itu, KBK akan mempertahankan kontrak kerjasama dalam jangka panjang, dan berharap bahwa kerjasama ini bisa berjalan terus dengan hubungan yang selalu terjaga dengan baik,” pungkasnya. (IDR)
No comments:
Post a Comment