Penolakan tersebut membuat PT Karabha Girya Mandiri, sebagai pemegang proyek jalan tol ini, merubah rute jalan tol yang akan dibangun menjadi memutari Desa Ciwaringin. Konsekuensinya, harus menghancurkan sebuah bukit batu yang bernama Bukit Salam.
Untuk memuluskan proyek Jalan Tol Cipali ini, PT PP sebagai pelaksana proyek menggandeng PT DAHANA (Persero) untuk meratakan bukit tersebut. Untuk mematangkan rencana tersebut, perwakilan PT PP dan Koordinator Proyek PT Karabha Girya Mandiri, Mohd Azemi, mengunjungi Kantor Manajemen Pusat DAHANA. Kunjungan ini disambut langsung oleh GM Divisi Kuari & Konstruksi Asep Maskandar, akhir Desember 2013 lalu.
Kunjungan kali ini untuk membahas metode peledakan yang akan dilakukan oleh Tim Divisi Kuari & Konstruksi. Menurut Asep, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari hasil pemantauan langsung di Bukit Salam. “Kita sebelumnya sudah hampir satu bulan disana, untuk melakukan pemantuan kondisi bukit sekaligus sosialisasi peledakan kepada masyarakat,” ujar Asep Maskandar.
Sebagaimana diketahui, PT DAHANA (Persero) memiliki empat divisi sesuai masing-masing sektor. Divisi Tambang Umum 1 dan 2 fokus mengerjakan project di sektor pertambangan umum seperti batubara dan emas. Divisi Minyak & Gas menggarap sektor pendukung migas dengan menyediakan bahan peledak dan jasa terkait lainnya seperti pergudangan dan mobilisasi bahan peledak.
Divisi berikutnya adalah Divisi Kuari & Konstruksi yang mengerjakan project di sektor kuari seperti tambang semen dan granit, juga sektor konstruksi seperti pembangunan terowongan, penghancuran bukit, pendalaman dermaga dan lain-lain. Sektor terakhir adalah terkait dengan pertahanan, seperti pengisian munisi untuk roket, bom, propellant dan lain sebagainya.(SYA)
No comments:
Post a Comment