Oleh:
Juli Jajuli, Humas
Sejatinya, yel-yel berfungsi sebagai pemompa
semangat. Teriakan penuh semangat seolah membakar adrenalin sehingga
memacunya untuk mencapai sukses dengan meraih target yang ditetapkan. Atmosfir
saat yel-yel dipekikkan seolah menggelorakan perasaan seluruh yang hadir di
tempat itu.
Yel-yel pada umumnya berisi kata-kata pendek penuh motivasi. Namun, seiring dengan perkembangan jaman, yel-yel disajikan semakin atraktif dan kreatif. Tidak jarang disertai dengan alat bantu, seperti alat musik atau benda-benda untuk mengeluarkan bunyi yang riuh rendah.
Kita dapat melihat betapa hebohnya suporter sepakbola menyanyikan yel-yel dukungannya kepada timnya yang sedang bertanding. Atau masih ingat acara Kuis Siapa Berani yang sempat dipandu oleh Helmy Yahya dan Alya Rohali beberapa tahun lalu? Peserta kuis dituntut untuk menyajikan yel-yel dengan penuh kreativitas. Hasilnya? Suasana menjadi penuh semangat dan riuh rendah.
Nah, untuk urusan yel-yel ini, walaupun masih ada pandangan yang memicingkan mata, suka tidak suka harus diakui parade yel-yel di Dahana menjadi hiburan tersendiri di setiap ajang seremonia Karyawan Teladan Triwulanan. Sampai-sampai ada piala bergilirnya untuk masing-masing kantor, Tasikmalaya, Jakarta dan Subang.
Selain fungsi menghibur, setidaknya banyak manfaat dari acara parade yel-yel unit kerja ini. Dalam setiap penampilannya, banyak hal yang diangkat oleh masing-masing unit kerja dalam kemasan yang menghibur. Seperti karyawan dari bagian pemasaran mengungkapkan prestasi kinerja divisinya, penjualan bagus, produk tanpa misfire, barang sudah bisa ekspor dan lain-lain. Atau sebut juga dari bagian pergudangan, kerja lembur tiada masalah untuk kemajuan Dahana. Semuanya membawa pesan diacara yang pasti dihadiri oleh direksi ini.
Yel-yel juga sebagai unjuk kreativitas dan kesolidan unit kerja. Dalam kontek ini, perbedaan jabatan dinapikan sejenak. Terkadang seorang staf yang ditunjuk sebagai tim kreatif di unit kerjanya mampu mengarahkan pejabat di atasnya untuk 'manut' mengikuti yel-yel yang telah disusunnya. Ya, hal ini menunjukkan soliditas tim kerja.
Menghibur? Sudah pasti. Di tengah kesibukan rutinitas yang seringnya menjemukan, kehadiran parade yel-yel ini seolah memberikan tontonan tersendiri. Tidak jarang setiap karyawan penasaran menantikan apa yang akan ditampilkan oleh unit kerja lainnya. Alhasil, acara seremoni karyawan teladan jauh dari kesan formal dan kaku, yang ada hanyalah keakraban dan suasana gembira.
Akhirnya, bukan polling sms seperti di Indonesian Idol sebagai penentu pemenangnya, dewan jurilah yang terdiri dari direksi yang hadir saat itu sebagai penentunya. Terkadang dalam pertimbangan menentukan pemenangnya ada kesan subjektif, tapi itu masih dinilai wajar. Hanya saja disepakati bahwa yel-yel yang ditampilkan harus memiliki kriteria sebagai pemberi semangat dan memotivasi, kreatif dan menghibur, tampil kompak sebagai perwujudan soliditas tim. Masalah panjang dan pendek, alat bantu yang digunakan itu hanyalah bagian dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh masing-masing peserta.
Jadi, jika masih ada unit kerja yang tampil ogah-ogahan dan pas-pasan, bisa dibilang tidak kreatif, dan ini tidak sejalan dengan nilai budaya perusahaan yang inovatif. Ke depan patut dipikirkan untuk membuat piala bergilir yel-yel terburuk juga. Bagaimana? (JJS)
NONEL..
ReplyDeleteEmang Mantap Cooy..