Bahan
peledak dan senjata api, merupakan salah satu barang yang diatur dalam
ketentuan hukum. Pembuatan dan penggunaanya senantiasa diawasi oleh
pihak berwajib. Dan Polisi adalah salah satu instansi yang intens dalam
mengawasi kedua jenis barang tersebut.
Untuk menciptakan tenaga
professional, Polri mengirimkan 23 anggotanya untuk mengunjungi Kampus
Dahana pada Selasa, 8 April 2014. Salah satu tujuan dari kunjungannya
itu, mereka mencari tahu serta mempelajari produk handak yang dibuat
oleh PT DAHANA dan mempelajari sistem pergudangan handaknya. Pasalnya,
23 anggota Polri ini merupakan siswa yang tengah menjalankan pendidikan
dan pengembangan spesialis pengawasan senjata api dan bahan peledak
(Dikbangpes Wasendak) yang dilaksanakan di Pusat pendidikan Intelkam,
Soreang-Bandung.
Deden Ardian, instruktur pembimbing mengatakan,
siswa yang berasal dari 23 polda se-Indonesia ini tengah melakukan studi
banding serta mensinkronkan apa yang didapat di kelas dengan di
lapangan. “Mereka harus tahu jenis produk komersil dan mampu meninjau
langsung pabrik handak, agar nantinya bisa direalisasikan di wilayahnya”
kata Deden Ardian kepada Dfile.
Lebih jauh, Deden menerangkan.
Kunjungan siswa Pusdik Intelkam merupakan kunjungan kesekian kalinya,
hampir setiap tahunnya siswa yang menempuh pendidikan Wasandek selalu
dibawa ke PT DAHANA. “Meski satu hari, kunjungan kita kesini (PT
DAHANA) bisa bermanfaat untuk siswa. Sedikitnya mereka jadi tahu jenis
handak komersil dan sistem pergudangan handak yang ada di lapangan”
terangnya.
PT DAHANA (Persero), hampir setiap bulannya mendapat
kunjungan, mulai dari konsumen bahkan para peneliti dari mahasiswa,
akademisi, parktisi dan juga dari kalangan TNI dan Polri. Deretan
panjang ini membuktikan bahwa Dahana tengah concern dan fokus membangun Energetic Material Center (EMC) untuk kepentingan bangsa. (Sya)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
like this :)
ReplyDelete