Para siswa SMN memberikan yel-yel yang dibalas pantun oleh Juli Jajuli Manager Humas DAHANA, dalam sambutannya, Juli menjelaskan tentang perpindahan kantor DAHANA dari Tasikmalaya ke Subang, sebelumnya di Tasikmalaya DAHANA hanya mempergunakan 60 Hektar luas tanah yang dimiliki oleh Angkatan Udara, sementara di Subang DAHANA memiliki tanah seluas 600 hektar.
Selain alasan luas tanah yang dikelola DAHANA lebih luas, perpindahan ini juga memperhitungkan wilayah strategis Subang yang berbatasan dengan tiga Kabupaten di sekitar Pabrik DAHANA, Subang dinilai memberikan manfaat untuk percepatan mobilisasi bahan peledak, karena di Subang terdapat akses Tol Cipali, Bandara Kertajati di Majalengka serta Pelabuhan.
Selain itu, Juli juga menerangkan tentang sejarah DAHANA yang berawal dari Angkatan Udara, Perubahan Logo DAHANA yang lebih millenial, arti dari nama DAHANA serta keberadaan gedung yang meraih sertifikat green building sejak awal didirikannya.
“DAHANA diambil dari kata sanskerta yang artinya api, sementara logo DAHANA (bintang lima) diambil dari sejarah DAHANA yang berasal dari Angkatan Udara.” ujar Juli
Setelah itu, Juli menunjukkan peserta produk-produk yang dihasilkan oleh PT DAHANA (Persero) untuk bidang militer, Juli menerangkan satu persatu kepada para peserta SMN dari Bomb P-100 Live yang saat ini sudah dipakai oleh Tentara Nasional Indonesia untuk Pesawat Sukhoi tipe F5, Roket R-HAN 122, dan Blast Effect Bomb yang memiliki daya ledak yang kuat.
Kemudian para siswa diajak menuju etalase produk-produk DAHANA untuk bidang komersil, Juli pun menjelaskan produk beserta fungsinya seperti Dayagel Series, Shaped Charges, Dayadet, DANFO, dan DABEX.
Selain Juli, Sekretaris Perusahaan Asep Maskandar menerangkan bahwa hubungan DAHANA dengan Sulawesi Tenggara terjalin dengan baik, walaupun DAHANA tidak melakukan proses pertambangan di Sultra, DAHANA tetap turut andil dalam pembangunan di Sultra seperti pembangunan jalan.
No comments:
Post a Comment