Pada akhir bulan Februari, kemarin, PKBL tengah memfokuskan dan merintis sebuah program dengan nama Kampung DAHANA. Kampung DAHANA, dimana DAHANA secara kolektif membina dan membimbing para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam satu daerah atau kampung.
Program yang diwacanakan sejak lama ini, baru akan direalisasikan pada tahun ini, dan pada 26 Februari 2018, program ini dirintis atau mulai soft launching di tanah kelahiran perusahaan DAHANA, yakni Tasikmalaya.
Acara soft launching Kampung DAHANA ini ditandai dengan penyerahan bantuan dana usaha untuk para pelaku usaha pengrajin alas kaki yang berada di desa Cigantang, Mangkubumi, Tasikmalaya. “Ada sekitar 15 pelaku usaha yang saat ini mendapat kucuran dana bantuan usaha dari DAHANA,” terang Eman Suherman Ketua PKBL PT DAHANA (Persero).
Dana yang disalurkan kepada pelaku usaha besarnya variatif, mulai dari 5 juta, 10 juta, 15, juta, 20, juta, dan 40 juta, “Dana yang kami salurkan ini adalah dana awal, dan dilihat juga kemampuan dari pelaku usahanya,” ungkap Eman.
Penyerahan bantuan dana usaha ini diserahkan langsung oleh Direktur Keuangan dan SDM DAHANA, Asmorohadi. Asmoro dalam sambutannya mengatakan saat ini tengah memfokuskan dana CSR, yang biasanya disebar kebeberapa titik, daerah, kini akan dipusatkan atau difokuskan disatu daerah.
“Desa Cigantang ini akan diproyeksikan menjadi Kampung DAHANA, dimana DAHANA akan membantu dalam pinjaman permodalan usaha, serta ikut mendampingi dan membimbing para pelaku usaha dalam meningkatkan perekenomiannya,” terang Asmorohadi.
Asmoro pun mengungkapkan, dana permodalan yang disalurkan DAHANA, masih terbilang kecil, namun bagi pelaku usaha yang membutuhkan dana permodalan yang lebih besar, dalam program ini DAHANA pun turut menggandeng Bank BNI untuk ikut bersinergi pada program Kampung DAHANA.
“Kita juga telah menggandeng Bank BNI untuk ikut serta pada program ini, agar pelaku usaha yang butuh modal usaha lebih besar akan dibantu oleh BNI,” ujarnya.
Selain mendapat dana permodalan, para pelaku usaha ini pun mendapat perlindungan asuransi dari PT Jasindo, sebagai upaya pencegahan bila terjadi sesuatu yang berdampak merugikan bagi pelaku usaha. “Ini adalah bentuk sinergi BUMN, dimana BUMN hadir untuk negeri, DAHANA, BNI, dan PT Jasindo akan turut serta membantu meningkatkan usaha, perekonomian disini,” tutur Asmorohadi.
Membangun Kampung DAHANA, terang Eman Suherman, tidaklah mudah, sejak lama program ini telah dipersiapkan, tidak mudah memilih suatu daerah atau kawasan yang bisa kita siapkan dalam program ini. “Kampung DAHANA ini harus menyentuh pelaku usaha kecil menengah, dan juga dalam satu kawasan memiliki produk sejenis. Produknya harus menjadi produk unggulan,” terang Herman.
Terpilihlah desa Cigantang, dimana di desa ini terdapat puluhan para pelaku usaha pengrajin alas kaki, “Dalam satu RW aja, ada hampir 30 pelaku usaha atau pengrajin alas kaki, Home industri,” imbuhnya.
Di hari yang berbeda,keesokan harinya (27/2), Asmoro Hadi meninjau langsung lokasi Kampung DAHANA, melihat rumah industry para pengrajin alas kaki. Ia merasa takjub dengan kawasan ini, sangat produktif, “Daerah ini sangat produktif, mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, dan mampu menyerap tenaga kerja,” kata Asmoro.
Rencananya akan diagendakan pada waktu yang akan datang untuk meresmikan Kampung DAHANA, dengan dibangunnya sebuah tugu atau gapura. “Nanti kita akan resmikan Kampung DAHANA disini, ditandai dengan sebuah tugu” katanya. (SYA)
No comments:
Post a Comment