Sejak
2012, perusahaan BUMN PT DAHANA (Persero) telah berpindah lokasi dan domisili.
Untuk mengembangkan perusahaan, produsen bahan peledak ini rela meninggalkan
tanah kelahirannya di Tasikmalaya, menuju tanah harapan di Kabupaten Subang.
DAHANA
di Tasikmalaya adalah sebuah legenda, keberadaanya di Kota Santri ini selama kurun waktu 46 tahun.
Kini baru 5 tahun keberadaan DAHANA di Kota Sisingaan, Subang. Dengan konsep
dan wajah baru, DAHANA bertransformasi
menjadi perusahaan dengan segudang prestasi. Diatas lahan dengan luas hampir
600 hektar, DAHANA membangun kawasan industri terintegrasi yang diberi nama Energetic Material Center (EMC), serta
membangun gedung ramah lingkungan bernuansa futuristik, dengan sebutan Kantor Manajemen Pusat
(Kampus) DAHANA.
Berlokasi
di ujung timur perbatasan Kabupaten Subang dengan Indramayu, DAHANA berdomisili
di Jl.Raya Subang - Cikamurang Km.12, Desa
Sadawarna, Kecamatan Cibogo, Subang. Berada di daerah yang dulunya sepi tanpa
keramaian, lahan ini awalnya adalah area perkebunan milik PTPN, dan kini telah
menjadi daerah yang ramai dengan lalu-lalang kendaraan, taraf perekonomian di
daerah ini pun kian meningkat.
Meski
baru lima tahun di tanah Subang, awal kehadiran DAHANA, diisukan akan menjadi
icon baru Kabupaten Subang,
identifikasi mengenal Subang maka kenal
DAHANA, tahu DAHANA maka akan erat dengan nama kota Subang.
Hal
ini pun ditanggapi serius oleh Humas PT DAHANA (Persero), untuk menjadi icon
tidaklah mudah, DAHANA dengan Tasikmalaya sudah sangat erat selama 46 tahun,
sedangkan di Subang baru memasuki tahun kelima.
Sebagai
langkah awal menjalankan programnya, Humas DAHANA pun mengolah data dan riset
sederhana tentang pengenalan masyarakat terhadap perusahaan DAHANA. Riset ini
pun telah dimulai sejak April
2017 hingga dengan Juli 2017.
Dalam
melakukan riset citra perusahaan ini, DAHANA menggandeng akademisi dari lembaga
penelitian Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Subang (Unsub). Pada
Selasa, 18 Juli 2017, di report lah
hasil penelitian yang telah dilakukan. Di Smart room gedung Diklat Kampus
DAHANA, tim peneliti memaparkan hasil risetnya dihadapan tim Humas DAHANA.
Riset
ini untuk mengukur pengenalan masyarakat Subang terhadap perusahaan DAHANA,
dalam penelitiannya ada sekitar 1.110
orang responden yang tersebar di 30 kecamatan. Ada tiga kategori tingkat
pengenalan perusahaan yakni Basic
Recognitif (Pengenalan berdasarkan visualisasi), Interactiv Recognitif (berdasarkan hubungan), serta Temantic Recognitif (mengenal
berdasarkan isu).
Dari
hasil yang dipaparkan mengenai Basic Recognitif, tingkat pengenalan dasar
perusahaan DAHANA, seperti diantaranya mengetahui lokasi DAHANA, bangunan, logo, serta produk yang dihasilan DAHANA. Rata-rata 500 orang responden menjawab
Tidak Tahu (TT). 300an responden menjawab Kurang Tahu (KT), sedangkan jawaban
Tahu (T) masih diangka kisaran 100an Angka tertinggi pengenalan Tahu (T) DAHANA
hanya pada pernyataan “Saya Tahu dimana PT DAHANA (Persero)”.
Sama
halnya dengan kategori interactive recognitif, masih didominasi jawaban Tidak
Tahu (TT) dirata-rata 550. Interactive
Recognitive ini meliputi pengetahuan
masyarakat terhadap program PKBL dan CSR, Kegiatan atau Event DAHANA, website dan Media, prestasi, serta
kontribusi terhadap daerah dan masyarakat daerah. Angka tertinggi jawaban Tahu
(T) yakni di pernyataan “Saya Tahu PT DAHANA (Persero) berkontribusi bagi daerah Kabupaten Subang” dengan angka 104.
Sedangkan
di kategori Tematic Recognitif atau pengenalan isu, angka tertinggti jawaban
Tahu (T) hanya pada angka 100 yaitu pada pernyataan “Saya Tahu Isu PT DAHANA
(Persero) rawan potensi bahaya”, “Saya Tahu PT DAHANA (Persero) bermuatan
Militer”,”Saya tahu Dahana Persero berstandar internasional”, “Saya Tahu Dahana
Persero merupakan salah satu perusahaan penting di Indonesia”, namun pernyataan Tidak Tahu (TT) masih mendominasi
diangka rata-rata 500an.
Dalam
penerangan akhir yang dipaparkan tim peneliti, dapat disimpulkan beberapa
point, diantaranya yani;
Hasil dari ketiga indikator pengenalan tersebut
tercatat dari 30 Kecamatan Kabupaten Subang yakni:
- pengenalan secara basis, yakni Kecamatan Cibogo dengan persentase 63,19%
- Pengenalan secara interaktif ada 5 Kecamatan belum mengenal dengan nilai persentase 0% berada di Kecamatan Ciater, Pabuaran, Cikaum, Sukasari dan Pusakajaya. Adapun angka tertinggi Pengenalan secara interaktif di Kecamatan Cibogo dengan persentase 15,62%.
- Sedangkan pengenalan secara tematik, persentase yang 0% hanya 3 Kecamatan, yaitu: Kecamatan Cikaum, Pusakanagara dan Pusakajaya. Jumlah tersebut lebih sedikit dari pengenalan interaktif. Adapun angka tertinggi Pengenalan secara tematik di Kecamatan Cibogo dengan persentase 37,89%
- 3 Kecamatan yang memiliki persentase terendah yakni Kecamatan Sukasari, ciater dan Cikaum
Secara
keseluruhan pengenalan masyarakat
terhadap PT DAHANA (Persero) lebih dikenal dalam basis rekognisi, disusul dengan tematik rekognisi,
dan terakhir yaitu interaktif rekognisi.
Jika diamati seksama, hasil riset yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian
Fikom Unsub ini, Humas memiliki PR besar untuk menjadi Icon di Kota Subang.
“Ini PR bagi
kami untuk mempersiapkan program yang tepat dalam mendongkrak tingkat
pengenalan masyarakat terhadap DAHANA,” ungkap Juli Jajuli, Manager Humas PT
DAHANA (Persero). “Dan kami akan
mengukur kembali melalui riset setelah peluncuran program-program kehumasan
nantinya,” tambahnya.
Mengenal
Dahana karena Memiliki Taman yang Unik
Siapa
menyangka, taman yang berada di depan pintu gerbang masuk Kampus DAHANA, mampu
mendongkrak popularitas DAHANA pada masyarakat Subang. Taman yang dirias oleh
tanaman ini menjadi daya tarik bagi setiap orang yang melihatnya, untuk bisa
berfose, berfoto ria di area taman.
Foto-foto
berpose di area taman DAHANA
yang diupload di media sosial mampu mengundang warga subang untuk bisa
berkunjung ke taman DAHANA,
karenanya sering kita lihat beberapa pemuda-pemudi yang tengah asyik
mengabadikan dirinya di taman DAHANA.
Seperti
diungkap oleh Puri Ramdani, salah satu orang yang terlibat dalam penelitian
riset pengenalan masyarakat terhadap perusahaan DAHANA. Ia mengatakan hal
menarik saat melakukan penelitian dilapangan, ada beberapa daerah yang jauh
keberadaannya dengan DAHANA namun tahu DAHANA.
“Ini
menarik, ternyata beberapa orang tahu Dahana karena tertarik dengan tamannya,
setelah melihat postingan foto di media sosial,” ungkap Puri.
Taman
di area Kampus DAHANA, sering menjadi tempat para remaja dan pemuda untuk
berfoto ria, tidak jarang, tempat ini menjadi tongkrongan muda-mudi, bahkan
sering menjadi lokasi foto prewedding dan pernah menjadi lokasi shooting pembuatan video clip penyanyi pantura. (SYA)
No comments:
Post a Comment