Pages

Wednesday, June 7, 2017

Mozaik Ramadhan - Berhijrah Karena Mengingat Kematian



“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati…” begitulah kutipan arti ayat dalam Al-Quran, surat Ali-‘Imran ayat 185. Bahwa setiap mahluk hidup, manusia akan mengalami kematian. Dan setiap orang tidak tahu kapan ajalnya itu akan datang.

Para ulama menyarankan agar kita untuk senantiasa mengingat kematian, karena hal ini akan membantu kita untuk terus melakukan amal soleh, dan berbenah diri. Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu berkata, Ad-Daqqaq berkata, ‘Siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: bersegera untuk bertaubat, hati merasa cukup, dan giat/semangat dalam beribadah. Sebaliknya, siapa yang melupakan mati ia akan dihukum dengan tiga perkara: menunda taubat, tidak ridha dengan perasaan cukup dan malas dalam beribadah…

Dengan mengingat kematian, mampu menjadikan seseorang bersegera kepada kebaikan, seperti hal yang dialami oleh Widya Faradila Omega, Senior Staff Technical Assistance JODD. Mengingat akan kematian membuatnya bersegera dan mantap untuk menjalankan kewajiban menutup aurat dengan berhijab.

Pada awal Ramadhan 1438, istri dari Charis Arsyad Pitrajati ini akhirnya menutup tubuhnya dengan hijab. Kepada Dfile, ibu yang biasa dipanggil Mega ini menuturkan, sudah lama ia mengetahui akan kewajiban seorang wanita muslim untuk menutup aurat, namun karena belum ada tekad yang bulat, hal ini belum juga ia tunaikan, “Saya pikir dalam hati wanita muslim pasti sudah ada pemikiran pingin pakai hijab, hanya masalah meyakinkan diri saja,” kata Mega, mengawali ceritanya.

“Memang sebenarnya kan dalam Islam, wanita wajib menutup auratnya. Tapi saya nya saja yang belum ada niat bulat,” ujar ibu dari  Chiara Lunetta Arsyafara. (2/6/2017)
Sebenarnya, terang Mega, suaminya ini selalu mengingatkannya untuk mengenakan hijab, namun ia tidak memaksanya. Charis menginginkan Mega berhijab atas kebulatan tekad hati, “Tidak apa-apa, seyakinnya kamu saja, kalau aku memaksa malah kamu nanti lepas lagi, tapi apa nggak sayang kalau sudah berusaha ibadah benar-benar, berusaha berperilaku baik, tapi alangkah lebih afdhol kalau penampilannya juga sudah menutup aurat,” kata Mega, mengingat perkataan suaminya.

Apa yang dikatakan suaminya, menurut Mega adalah benar, dan kemudian Mega pun mengingat akan umur dan kematian.  Ia takut ketika ajal telah tiba, ia belum menunaikan kewajiban untuk menutup aurat. Dan pada akhirnya momentum Ramadhan tahun ini menjadi saksi atas perubahan dirinya.

Dengan berhijab, bagi Mega kini dirinya memiliki tanggung jawab untuk terus melakukan kebaikan lainnya. Ia pun berharap terus diberikan kekuatan dan keistiqomahan dalam berhijab dan berbuat kebaikan.

“Saya merasa sekarang memiliki tanggung jawab lebih untuk menjadi lebih baik lagi, semoga hal baik lainnya mengikuti, aamiin,” kata Mega berharap.  (SYA)

No comments:

Post a Comment

 

PT DAHANA

Jakarta Office:
Menara MTH, Lt.17
Jl. MT. Haryono Kav.23
Jakarta 12820
Indonesia
Telephone +62 21 837 823 17
Facsimile +62 21 837 823 27

PT. DAHANA

Head Office:
Energetic Material Center
Jl. Raya Subang - Cikamurang Km. 12 Cibogo
Subang 41285, Jawa Barat
Indonesia
Telephone+62 260 742 3333
Facsimile+62 260 742 3888