“Setiap
yang bernyawa akan merasakan mati…” begitulah kutipan arti ayat dalam Al-Quran,
surat Ali-‘Imran ayat 185. Bahwa setiap mahluk hidup, manusia akan mengalami
kematian. Dan setiap orang tidak tahu kapan ajalnya itu akan datang.
Para
ulama menyarankan agar kita untuk senantiasa mengingat kematian, karena hal ini akan
membantu kita untuk terus melakukan amal soleh, dan berbenah diri. Al-Imam
Al-Qurthubi rahimahullahu berkata, “Ad-Daqqaq berkata, ‘Siapa yang banyak mengingat
mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: bersegera untuk bertaubat, hati
merasa cukup, dan giat/semangat dalam beribadah. Sebaliknya, siapa yang
melupakan mati ia akan dihukum dengan tiga perkara: menunda taubat, tidak ridha
dengan perasaan cukup dan malas dalam beribadah…”
Dengan
mengingat kematian, mampu menjadikan seseorang bersegera kepada kebaikan,
seperti hal yang dialami oleh Widya Faradila Omega, Senior Staff Technical
Assistance JODD. Mengingat akan kematian membuatnya bersegera dan mantap untuk
menjalankan kewajiban menutup aurat dengan berhijab.
Pada
awal Ramadhan 1438, istri dari Charis
Arsyad Pitrajati ini akhirnya menutup tubuhnya dengan hijab. Kepada Dfile, ibu
yang biasa dipanggil Mega ini menuturkan, sudah lama ia mengetahui akan
kewajiban seorang wanita muslim untuk menutup aurat, namun karena belum ada
tekad yang bulat, hal ini belum juga ia tunaikan, “Saya pikir dalam hati wanita muslim pasti
sudah ada pemikiran pingin pakai hijab, hanya masalah meyakinkan diri saja,”
kata Mega, mengawali ceritanya.
“Memang
sebenarnya kan dalam Islam, wanita
wajib menutup auratnya. Tapi saya nya saja
yang belum ada niat bulat,” ujar ibu dari
Chiara Lunetta Arsyafara. (2/6/2017)
Sebenarnya,
terang Mega, suaminya ini selalu mengingatkannya untuk mengenakan hijab, namun ia
tidak memaksanya. Charis menginginkan Mega berhijab atas kebulatan tekad hati,
“Tidak apa-apa, seyakinnya
kamu saja, kalau aku memaksa malah kamu nanti lepas lagi,
tapi apa nggak sayang kalau sudah berusaha ibadah
benar-benar, berusaha berperilaku
baik, tapi alangkah lebih afdhol
kalau penampilannya juga sudah menutup aurat,” kata Mega, mengingat perkataan
suaminya.
Apa
yang dikatakan suaminya, menurut Mega adalah benar, dan kemudian Mega pun mengingat
akan umur dan kematian. Ia takut ketika ajal telah tiba, ia belum menunaikan
kewajiban untuk menutup aurat. Dan pada akhirnya momentum Ramadhan tahun ini menjadi saksi atas
perubahan dirinya.
Dengan
berhijab, bagi Mega kini dirinya memiliki tanggung jawab untuk terus melakukan
kebaikan lainnya. Ia pun berharap terus diberikan kekuatan dan keistiqomahan
dalam berhijab dan berbuat kebaikan.
“Saya
merasa sekarang memiliki tanggung jawab lebih untuk menjadi lebih baik lagi,
semoga hal baik lainnya mengikuti, aamiin,” kata Mega berharap. (SYA)
No comments:
Post a Comment