Bak kisah Kawah Candradimuka, sebuah arena latihan, penggemblengan diuji ketahanan fisik dan mentalnya. Pun demikian dengan Latsarpim angakatan ke VII, peserta diuji ketahanan tubuhnya dengan berbagai macam latihan, menahan lelah, letih, peluh dan juga kantuk.
Dibimbing langsung oleh anggota TNI AU, 22 orang peserta ini dilatih tentang kedisiplinan dan dibangun jiwa korsa, menahan egoisme, saling mengerti, tolong menolong dan bertanggung jawab. Hal ini, merupakan salah satu dasar membangun jiwa kepemimpinan.
Bayu Anggoro, Senior Manajer PSDM & Organisasi PT DAHANA (Persero) sangat mengapresiasi keikutsertaan peserta Latsarpim yang mampu menyelesaikan latihan sampai dengan selesai, "Saya sangat salut, dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta yang telah bertahan mengikuti latihan hingga tuntas," kata Bayu saat memberikan kesan pada acara upacara penutupan Latsarpim. (19/5/2017).
Salah seorang peserta Latsarpim, Siti Hartanti, memberikan kesannya selama mengikuti latihan. Siti awalnya shock saat pertama mengikuti latihan. Tidak menyangka latihan cukup berat, "Ternyata sulit juga latihannya, apa lagi pas latihan PBB, ternyata rumit, ya," kesan Siti.
Seiring waktu, Siti akhirnya mulai terbiasa dengan latihan yang dijalani, meski terasa berat, ia akhirnya mampu menuntaskan semua kegiatan latihan. Sama halnya yang dirasakan oleh Sigit Kamseno, pria yang bertugas di Site Kasongan Bumi Kencana (KBK), Kabupaten Katingan, Kalimantan Selatan, mengatakan latihan yang dijalaninya cukup berkesan, tekanan-tekanan yang diberikan pelatih, mampu membangun kebersamaan dan merasakan kekeluargaan.
"Awalnya saya sering leyeh-leyeh, dengan mengikuti latihan, saya jadi sama-sama terpacu berbenah diri, ikut terbawa semangat untuk belajar," ujar Sigit.
Kini, Latsarpim telah usai, tidak ada lagi rasa lelah dalam latihan, semua akan teringat sebagai kenangan. Sejenak melepas penat.
Selamat Datang Para Pemimpin, selamat melakukan perubahan.
No comments:
Post a Comment