Butuh setidaknya 1,5 jam perjalanan dari Kota Sangatta, Ibukota Kabupaten Kutai Timur di Kalimantan Timur, untuk mencapai tambang batubara milik PT Perkasa Inakakerta ini. Jika dilihat dari peta, salah satu site yang dikerjakan PT DAHANA (Persero) ini ada di bagian ujung paling Barat Pulau Kalimantan.
Berada di Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, site ini terbilang
cukup terpencil. Edi Kusnadi, Koordinator Site Bengalon, mengatakan dia dan
timnya paling tidak harus menempuh 10 jam perjalanan darat ke Balikpapan,
satu-satunya akses pulang ke kampung halaman jika hendak melakukan rutinitas
cuti.
“Dukanya akses pesawat saat melaksanakan atau pun selesai
melaksanakan cuti harus ke Balikpapan. Alhasil, 10 jam perjalanan darat ke
Balikpapan, atau sebaliknya ke Bengalon,” ucap Edi kepada Dfile.
Namun ditempatkan di ujung Kalimantan ini, jelas Edi, bukan
berarti pula membuat dia dan timnya tak melulu sengsara. Lokasinya yang berada
di tepi perairan Selat Sulawesi yang kaya ikan, tepatnya di Muara Bengalon,
site terpencil ini bisa jadi merupakan surganya penyuka hobi memancing dan
penggemar makanan seafood.
Namun, pemancing di sini juga perlu hati-hati, lantaran Muara
Bengalon kerap kali ditemui buaya-buara muara Sungai Bengalon yang panjangnya
bisa mencapai 7 meter. Penduduk setempat yang kurang hati-hati, kerap dimangsa
buaya yang memiliki nama laiti crocodylus porosus ini.
“Site ini sangat dekat dengan laut, sehingga kami dan kawan-kawan
bisa menyalurkan hobi memancing atau makan ikan bakar dengan harga sangat
murah,” ujar Edi.
Diungkapkannya, di site ini sendiri DAHANA kebagian menggarap
pengeboran dan peledakan dari PT Karunia Wahananusa, kontraktor tambang PT
Perkasa Inakakerta, anak perusahaan salah satu perusahaan batubara terbesar
nasional, PT Bayah Resources Tbk.
Edi menjelaskan, fasilitas di site Bengalon terbilang sudah cukup
mapan. Dengan 8 orang tenaga peledakan dari DAHANA, serta 8 orang dari vendor
untuk membantu pengeboran, site ini dilengkapi dengan 1 mesin bor, 1 unit Anfo
Mixer, dan 2 unit kendaraan light vehicle (LV).
“Dalam menjalankan aktivitas pengeboran dan peledakan, DAHANA di
lengkapi dengan 1 unit alat bor Furukawa HCR1500, 1 unit ANFO Mixer, 2
unit LV. Satu LV untuk sarana man power,
dan 1 unit lagi untuk box explosives,” jelas Edi.
Untuk personil yang bertugas terdiri dari 8 orang dari vendor
antara lain 3 orang driller, 2 orang mekanik, dan 3 orang helper. Sementara tim
peledakan dari DAHANA meliputi 1 koordinator site, 1 orang safety officer, 1
orang pengawas, 1 orang blaster, dan 4 orang helper.
Site yang berada di bawah koordinasi Divisi tambang Umum 2 ini memiliki
rencana produksi per bulan sekitar 450.000-500.000 bcm. “Kami siap memberikan pelayanan terbaik
kepada konsumen, salah satunya memenuhi, bahkan melampaui target produksi,”
pungkas Edi Kusnadi. (idr)
No comments:
Post a Comment