Sejak diresmikan
memiliki fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB), dalam rentang waktu dua bulan
PT DAHANA (Persero) telah melakukan aktivitas
import sebanyak enam kali. Kemanfaatan PLB pun kini kian
terasa. Hal ini diungkapkan langsung oleh Senior Manajer Sistem Logistik PT
DAHANA, Doddy Bambang saat menerima kunjungan tamu dari PT Pindad (Persero)
pada Rabu, 11 Mei 2016 di Kantor
Manajemen Pusat (Kampus) Dahana, Subang.
“Dengan PLB kini
semakin mudah, dan tidak ribet, pelaporannya pun langsung menggunakan aplikasi,
paperless,” terang Doddy
saat diskusi dengan perwakilan PT Pindad. (11/5/2016)
Hal senada diungkapkan Ahmad Fachruddin, Manager
Persediaan & Pergudangan Dahana. Menurutnya dengan memiliki PLB, barang
yang ditimbun menjadi lebih dekat, dan biayanyapun semakin ringan.
“PLB ini untuk
menjawab permasalahan proses ekspor-impor, dulu sebelum ada PLB biaya yang
dikeluarkan sangat besar karena harus membayar biaya timbun, dwelling time, dan pembayaran biaya masuk yang bisa dua kali
bayar,” ujar Ahmad.
Kini, hasil dari
kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Presiden RI ini sangat membantu pelaku
industri ekspor-impor. Kemanfaatan PLB inilah yang membuat perusahaan penghasil
peluru dan senjata, PT Pindad (Persero) tertarik untuk mengetahui seluk beluk
pendirian dan pembangunan PLB.
“Dahana sudah
lebih dulu memiliki PLB, jadi kami ingin mengetahui bagaimana mendirikan PLB
dan seperti apa prosesnya,”
ungkap Evi Husna, Kepala Divisi Aset dan Manajemen Resiko PT Pindad (Persero).
(11/5/2016).
Sebelumnya pun
perusahaan BUMN minyak dan gas PT Pertamina telah melakukan hal yang sama
yaitu berkunjung ke DAHANA untuk Sharing mempersiapkan pembangunan PLB.
Menurut informasi, dalam waktu dekat pemerintah akan kembali meresmikan PLB
gelombang ke 2.
“Ya dengar-dengar
sih, dalam waktu dekat akan diresmikan lagi PLB gelombang ke-2, sebanyak 15 perusahaan,
diantaranya ada Pertamina,”
ungkap Ahmad Fachrudin. (SYA)
No comments:
Post a Comment