Sesuai janji
kampanyenya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung mengebut pembangunan
infrastruktur sebagai agenda paling prioritas dalam masa pemerintahannya. Untuk
memperlancar arus logistik, pembangunan tol jadi salah satu infrastruktur yang
paling dikebut.
Pemerintah
langsung tancap gas. Selain melelang kembali konsesi tol-tol yang mangkrak,
pemerintah langsung mempercepat realisasi pembangunan jalan tol baru. Jurus
lainnya, pemerintah bahkan sampai menyatukan BUMN-BUMN Karya dan operator jalan
tol dalam satu induk perusahaan (holding). Tol Trans Sumatra salah satunya.
Sebagai BUMN
penyedia jasa konstruksi di sektor peledakan (blasting services), PT DAHANA (Persero) sendiri kebagian menggarap
proyek peledakan di Desa Sabah Balau, Kabupaten Lampung Selatan. Desa yang
berjarak 5 kilometer dari Kota Bandar Lampung ini sendiri merupakan bagian dari
pekerjaan ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 155 km.
Manajer Site
Lampung Divisi Kuari dan Konstruksi PT DAHANA (Persero), Wibowo Budi Santoso menuturkan, di desa yang pernah dikunjungi
Jokowi tersebut, DAHANA mengerjakan peledakan sejumlah perbukitan untuk
perataan jalan tol. Proyek jalan bebas hambatan Tol Trans Sumatra sendiri
merupakan proyek peledakan untuk jalan tol kedua yang digarap DAHANA setelah
Tol Cikampek-Palimanan (Cipali).
“Karena
bukan pertamakalinya DAHANA melakukan peledakan pada lahan pembangunan jalan bebas hambatan ini,
kepiawaian DAHANA di bidang ini telah dibuktikannya dalam proyek pembanguan
Jalan Tol Cipali dengan meratakan sebuah bukit di wilayah Kabupaten Cirebon,”
jelas Wibowo kepada Dfile.
Pembangunan
ruas tol Trans Sumatra ini dilakukan oleh Konsorsium BUMN, yakni PT Hutama
Karya (Persero) sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan pimpinan proyek.
Kemudian PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya,
serta PT Adhi Karya sebagai anggota konsorsium melalui skema penugasan.
Wibowo mengungkapkan,
saat ini penandatanganan kontrak kerja pengeboran dan peledakan dilakukan
antara DAHANA dan PT PP selaku kontraktor utama paket 1 ruas .
“Proyek
peledakan yang ditangani DAHANA ini cakupan areanya sepanjang 9 km, kebanyakan medan yang di ledakan adalah
areal perbukitan,“ ujarnya.
Pembangunan
sarana pendukung opearasi sites maupun unit pendukung sites sudah dilaksanakan
seperti pembuatan gudang penyimpanan material handak dan peralatan pengeboran
serta office container,” tutur Wibowo.
Dia
mengatakan, untuk pengerjaan peledakan perataan bukit di Lampung ini, DAHANA
menggunakan bahan peledak Danfo dan Dayagel Magnum. Serta Dayadet Nonel sebagai
detonatornya.
“DAHANA
telah sukses melaksanakan peledakan perdana di area pembangunan tol Trans
Sumatra itu pada tanggal 11 April 2016
lalu”, tutupnya.
Dua titik
fokus kritis di fase awal proyek ini adalah pemastian kesiapan lokasi dari
pihak owner untuk optimalisasi personil maupun unit untuk kegiatan drilling –
blasting dan kegiatan sosialisasi secara
intensif dan komunikasi dengan masyarakat sekitar mengenai kegiatan peledakan
dan program-program CSR yang nantinya akan didukung oleh PKBL.
(aan)
No comments:
Post a Comment