Selepas lulus SMA dia hendak melanjutkan
pendidikan tinggi dengan jurusan keuangan. Tetapi keluarganya lebih
menginginkan dia untuk menjadi seorang dokter.
Batinnya berkecamuk penuh kegalauan. Hingga akhirnya dia pun jatuh sakit selama sebulan. Meski awalnya ragu, diapun akhirnya
memantapkan diri masuk jurusan kedokteran, tepatnya di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Lingkungan yang mendukung, membuat gadis
berkerudung ini mampu menyelesaikan pendidikannya. Dan
memantapkan dirinya menjadi seorang dokter. Dialah
Nita Fatimah Retnoningrum, salah seorang dokter yang bertugas menangani
kesehatan karyawan PT DAHANA (Persero).
Gadis yang biasa dipanggil dokter Eno
ini, kepada DFile menceritakan tentang pengalamannya menjadi dokter.
"Sebenarnya yang dulu ingin jadi
dokter tuh kakak saya. Saya pinginnya di keuangan. Eh, malah kebalik, kakak di
bank, saya jadi dokter,"
ujar Eno. Kamis (30/7).
Lulus kuliah, Eno langsung magang menjadi
ko-asisten (koas) selama dua tahun. Di satu tahun terakhir, untuk mendapat
gelar profesi dokter, Eno harus rela ditugaskan di Pekanbaru, Riau.
Pengalaman selama menjadi koas, membuat
dirinya memiliki bekal bagaimana menghadapi pasien.
Berbagai karakter pasien pernah ditanganinya.
Tidak jarang ia harus menghadapi pasien yang sulit diarahkan. Bahkan Eno malah balik kena
'semprot'.
Tahun 2014 Eno mulai bertugas di In House
Klinik PT DAHANA (Persero). Gadis yang hobi nonton film ini memiliki prinsip
dalam menghadapi pasien.
"Dalam bertugas saya harus tetap
ramah dan tersenyum ketika berhadapan dengan pasien," ujar Eno.
Untuk mengaplikasikan ilmu kedokterannya.
Kedepan Eno pun berencana membuka klinik sendiri.
"Insya Alloh, kedepan saya
akan buka klinik tapi di kampung nenek saya. Sekarang juga kalo saya ke rumah
nenek, saya suka buka pemeriksaan gratis untuk masyarakat sekitar," terang Eno. (SYA).
No comments:
Post a Comment