Banyak
cara tuhan memberi ujian pada hambaNya.
Dengan kesenangan ataupun dengan duka. Tuhan punya kehendak atas rencana hambaNya.
Hal itu dirasakan betul oleh Ela.
Peristiwa
hangusnya ratusan kios Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) Subang di tahun 2012,
menjadi peristiwa duka bagi keluarga Ela. Pasalnya kios buah-buahannya turut
dilalap si jago merah.
Toko
yang bertahun-tahun dirintisnya, saat itu, begitu saja jadi puing-puing. Sulit
baginya memulai merintis usahanya. "Saat itu saya bingung, harus
memulai darimana lagi" ujar Ela disela-sela Bazaar Ramadhan PT DAHANA
di Masjid Al Akhdhar (09/07).
Beruntung
suaminya, Ketut ikut serta mendukung
Ela untuk memulai kembali menjalankan bisnisnya. Meski Ketut berprofesi sebagai
guru, tak jarang dia ikut turun membantu istrinya dalam berdagang.
Untuk
memulai usahanya, Ela pada akhirnya merubah rencana bisnisnya. Semula bisnis buah-buahan beralih berdagang
kerudung.
"Kerudung
saat itu sudah mulai populer dan trend.
Dan saya berdagang mulai dari nol lagi,” ungkap Ella.
Ketut
menceritakan perjalan istrinya yang memulai usaha kembali dari nol. Saat itu
salah satu kendala mereka adalah modal. Ditengah kerisauannya, melalui temannya, Ketut mendapat
informasi tentang PKBL PT DAHANA (Persero). "Meski
saya baru tahu DAHANA,
saat itu saya beranikan diri mengajukan pinjaman," terang Ketut.
Meski jumlah yang
didapat tidak sesuai
harapan, namun dinilai cukup untuk modal merintis usahanya. Ketut
dan Ela mulai mengembangkan bisnis kerudungnya dengan nama kiosnya 'Rachel
Kerudung'.
Tahun
2012 tokonya belum berkembang. Baru di tahun 2013 bisnisnya semakin berkibar dan maju.
"Alhamdulillah
tahun berikutnya toko kami semakin maju. Malah kami mampu melunasi pinjaman ke
PKBL lebih cepat dari waktu yang dintetukan," terang Ketut.
Kini
toko Rachel kerudung yang berlokasi di Komplek
Terminal Pujasera telah
memiliki dua kios. Dan rencananya akan mengembangkan membuat kios baru di
tempat lain. (SYA).
No comments:
Post a Comment