Rabu 7 Mei 2015, Kampus Dahana kembali
kedatangan rombongan pasukan berseragam “loreng”. Kali ini giliran Pusat
Pendidikan Peralatan (Pusdikpal) Angkatan Darat yang membawa siswa didiknya
untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL), meninjau langsung Kawasan Energetic Material Center (EMC), sebuah
kawasan yang terintegrasi dalam
pengembangan bahan peledak, termasuk didalamnya terdapat pabrik, pergudangan,
dan sarana diklat untuk pembinaan sumberdaya di bidang peledakan.
Dua puluh siswa ini merupakan siswa
Kursus Bintara (Susba) Munisi. Siswa ini berasal dari beberapa daerah dan
satuan yang berada di Indonesia. Dalam bertugas, mereka dalam kesehariannya
selalu bersentuhan dengan peralatan senjata dan bahan peledak.
Di ruang Smart Room Gedung Diklat
Kampus Dahana, para siswa mendapat paparan mengenai klasifikasi bahan peledak
dan pengembangan arah bisnis PT DAHANA (Persero) yang disampaikan oleh Bagus
Teguh, Senior Manajer K3LH & Teknologi.
"Dahana kini tengah kembali pada
khittahnya saat Dahana didirikan dulu, yakni
ikut serta mengembangkan bahan peledak militer. Kita tengah mempersiapkan
pabrik propelan untuk isian roket dan juga peluru," ujar Bagus.
Salah seorang pembimbing siswa,
Budiarto sangat mengapresiasi apa yang tengah dilakukan oleh PT DAHANA. "Ini sebuah langkah bagus untuk Dahana,
kembali ikut serta mengembangkan bahan peledak militer. Jika kita mapan dan
mandiri dalam hal ini, kita tidak perlu takut dengan embargo negara lain,"
kata Budiarto.
Para siswa diajak berkeliling kawasan
Energeti Material Center, termasuk area Ring 1.
Di sana, siswa meninjau langsung
fasilitas yang ada didalam EMC dan menyaksikan langsung proses uji mutu
peledakan bahan peledak di area bunker. (Sya)
No comments:
Post a Comment