Hampir disetiap tahunnya, Pusat
Pendidikan Khusus Kopassus
(Pusdikpasus) selalu membawa para siswanya berkunjung ke Energetic Material Center (EMC) PT DAHANA (Persero). Dalam satu
tahun, bisa dipastikan siswa Pusdikpasus dua kali berkunjung ke DAHANA.
Jacob, Komandan Khusus Zeni
Demolisi Pusdikpasus, membenarkan bahwa selama ini Pusdikpasus dalam
mempelajari handak komersil selalu membawa siswa didiknya ke PT DAHANA
(Persero).
“Dahana adalah perusahaan pembuat
handak komersil, dan tentunya, sangat memahami karakteristik dan bahan
pembuatan handak komersil. Jadi kami selalu membawa siswa kami kesini untuk
lebih mengenal bagaimana handak komersil dibuat,” terang Jacob kepada Dfile.
Selasa(22/4).
Kedatangan 29 siswa Kopassus kali ini adalah siswa Kopassus angkatan komando 97 yang tengah mengikuti pendidikan
spesialisasi demolisi untuk mempelajari bahan peledak komersil yang biasa
digunakan oleh pertambangan.
Paparan tentang handak komersil Dahanapun disampaikan oleh Bagus
Teguh, Senior Manajer K3LH & Teknologi PT DAHANA. Siswa diarahkan untuk lebih
mengenal bahan peledak.
“Kenali dulu sifat dan
karakteristik bahan peledak, baru selanjutnya bergaul dengan bahan peledaknya.
Hanya satu rumusnya, jangan ragu-ragu dengan bahan peledak. Rasa ragu itu
ancaman,” terang Bagus
memberi nasehat kepada para siswa.
Bagus pun menjelaskan, sebagus
apapun kualitas bomb atau bahan peledak, jika tidak mampu merawat dan
menjaganya maka kualitasnya
bisa menurun.
“Bahan peledakpun perlu perawatan
dan perhatian khusus. Suhu pun bisa mempengaruhi kualitas bahan peledak. Bisa
saja handak tidak berfungsi karena perlakuan dalam penyimpanannya kurang baik,” papar Bagus.
Untuk mengetahui bagaimana cara
handak komersil diledakkan,
para siswapun diajak ke area bunker untuk menyaksikan langsung proses peledakan
uji mutu bahan peledak.
Beberapa bahan peledak diledakkan di dalam bunker, dentumannya pun dirasakan langsung oleh para siswa
yang tengah berdiri kurang dari 5 meter dari bunker tempat bahan peledak itu diledakan.
“Jadi penasaran nih, kalo
diledakannya diluar bunker gimana
ya, pingin lihat reaksi ledakannya, karena kalau latihan handak militer
biasanya kami menyaksikan dari jarak kurang dari satu kilo,” celoteh salah satu siswa. (SYA)
No comments:
Post a Comment