Surya Nugraha
Apa yang terlintas dalam pikiran jika mendengar kata Dayagel atau Dayaprime? tentu benak kita tentu akan langsung tertuju pada jenis dinamit berdaya ledak sangat tinggi yang diproduksi PT DAHANA (Persero). Namun, dalam urusan ledak-meledakan, ternyata ada lagi yang bisa membuat ledakan kehebohan di Kantor Manajemen Pusat (KAMPUS) Dahana di Subang.
Yang satu ini memang bukanlah varian bahan
peledak yang diproduksi dari BUMN yang berkantor di Subang ini, melainkan
sebuah nama dari grup band baru hasil kreasi beberapa karyawan. Dayaband
namanya. Digawangi Muhammad Surya Nugraha, Supervisor Produksi Booster JO
DAHANA-DAK, grup musik beranggotakan 5 personil ini bakal menjadi band ‘resmi’ pertama
yang dirintis karyawan DAHANA.
Surya, sang pencetus sekaligus vokalis,
mengatakan, kemunculan grup musik ini berawal dari minimnya apresiasi seni, khususnya
bidang musik di lingkungan kerja. Kondisi ini menggugah dirinya bersama
sejumlah karyawan menghidupkan grup seni di lingkungan kerja.
Bak gayung bersambut, niat baik tersebut
mendapat respon sangat baik manajemen. Direktur Teknologi dan Pengembangan saat
itu, Bambang Agung, langsung membentuk 3 kelompok musik yang mewadahi kegiatan
seni di perusahaan, yakni grup band, vocal group, dan nasyid. Meski minim
latihan, dalam berbagai kesempatan, Surya dan rekanya sudah beberapa kali
manggung di lingkungan KAMPUS.
HUT DFILE yang ke-10 menjadi panggung untuk
penampilan perdana grup musik bergenre accoustik ini. “Dengan persiapan yang
seadanya, kami akhirnya bisa tampil perdana dengan konsep akustik membawakan
beberapa buah lagu dalam HUT DFILE,” kata Surya. Sebelum bernama Daya band,
lanjut Surya, grup musiknya bernama Dcoustik agar sesuai dengan genre musik
yang dibawakannya.
Perjalanan grup band yang dibentuknya tak
selamanya mulus. Menurut Surya, kesulitan menghidupkan band yakni masih
sulitnya mengajak keryawan lain berpartisipasi dalam kegiatan bermusik.
“Kendala kongkret memang kemauan dalam bermusik. Selain itu waktu (kesibukan
kerja), dan fasilitas pendukung juga belum sepenuhnya ada. Kendala lainya bisa
diselesaikan,” jelasnya.
Sukses mencuri perhatian pada penampilan
perdananya, Surya yang memiliki darah seni sejak kelas 2 SMP ini berharap band
dan grup seni lainnya bisa tampil konsisten menghibur karyawan. Ia bersama
Senior Dahana pun berinisiatif membuat pementasan seni setiap minggu ketiga
setiap bulannya.
“Namanya Tuesday
Move On ini menjadi ajang kreatifitas seni di perusahaan. Jadi bisa
dikatakan sebagai follow up dari senior di DAHANA. Pelaksanaanya sendiri digelar pada jam makan
siang dari bermacam hiburan seperti stand up comedy, puisi, dan sebagainya,”
imbuh Surya. IDR
No comments:
Post a Comment