Oleh: Teja Sukmara, Manager Hubungan Pelanggan DTU
2
“Adalah Parasut bila tidak dikembangkan
maka tidak berguna?” Pepatah
atau petuah ini mungkin sudah jarang atau bahkan tidak
pernah didengar lagi saat ini, lebih jelasnya pepatah tersebut adalah bahwa bila penerjun payung tidak mampu
membuka parasut disaat lompat dari sebuah pesawat maka akan berakibat kematian.
Bagi
saya memaknai pepatah tersebut adalah bahwa setiap leader harus mampu membuka
cara berpikir, wawasan dan motivasi setiap bawahan sehingga mereka bisa menjadi
individu yang jauh lebih berguna, dan hal tersebut betul-betul menjadi pedoman
dalam upaya pengembangan teman-teman karyawan lokal di lokasi project.
Sebagian
besar individu karyawan lokal project site memandang bahwa bekerja adalah cukup
dengan hanya bisa bekerja setiap hari menyelesaikan apa yang diperintahkan
atasan dan menerima gaji tepat waktu. Sebagian
besar dari mereka tidak pernah berpikir tentang bagaimana rencana mereka di
masa depan baik dengan diri mereka sendiri maupun keluarganya. Sehingga
kecenderungan ini membuat mereka tidak pernah berpikir untuk mengembangkan
kemampuan, keterampilan dan kompetensi baik hard maupun soft.
Demi
memelihara existing project bahkan
dalam upaya meningkatkan pelayanan, pengembangan sumberdaya manusia adalah
menjadi pondasi awal untuk bisa mewujudkan hal tersebut. Bagi para leader
adalah sangat penting untuk bisa memotivasi dan mengembangkan bawahan agar bisa
menyadari bahwa setiap individu harus dan berhak mengembangkan dan selanjutnya
para leader harus dengan jeli mengarahkan arah pengembangan setiap individu.
Tantangan
pertama dalam upaya ini adalah bagaimana leader mampu memotivasi karyawan agar
mau mengembangkan pribadi mereka, yaitu diawali dengan kita bisa membangun empati
dan selanjutnya membangun chemistry
dalam setiap komunikasi dengan bawahan. Ada berbagai macam cara yang pernah
dilakukan dalam mengupayakan hal ini, biasanya diawali dengan pembicaraan –
pembicaaraan yang tidak terkait dengan pekerjaan seperti membicarakan keluarga
mereka, membicarakan hoby atau kegemaran mereka dan bahkan bila dibutuhkan para
leader mendatangi kediaman bawahan untuk sekedar berkunjung minum teh dan bisa
berkenalan dengan seluruh anggota keluarganya.
Jika
sudah terbangun ikatan emosional yang baik, seharusnya akan menjadi lebih mudah
bagi leader untuk menggali informasi tentang hasrat, kemauan, kebutuhan dan
rencana mereka dimasa depan. Bila mereka memang sudah memiliki motivasi yang
baik tentu kita tinggal melihat sisi kekuatan karakter atau komptensi yang
sudah mereka milik untuk diarahkan ke pengembangan yang akan dibutuhkan oleh
mereka dan perusahaan di masa datang. Leader harus mampu memberikan informasi,
memotivasi dan selanjutnya memaparkan tantangan di masa yang akan datang
sehingga setiap individu akan lebih siap bersaing dan mampu meraih peluang
penghidupan yang lebih layak lagi.
Dengan
dibukanya wawasan dan ditanamkan motivasi yang positif,
maka setiap bawahan setiap harinya akan selalu mengupayakan pribadi mereka
untuk melakukan perubahan dan bekerja dengan memberikan effort yang terbaik
tanpa didasari motivasi semata karena gaji. Dengan kondisi ini kerjasama tim
yang dibangun dan profesionalisme akan semakin kuat mengalir dalam urat nadi
operasional di site project.
Selain
motivasi dan cara pandang yang baik, selanjutnya para leader harus bisa
memfasilitasi secara progresif pengembangan
kompetensi hard skill dengan memberikan internal training maupun external
dengan matrix yang terencana dan didasari oleh keadilan yang bijak bagi setiap
anggota tim.
Pada
kesimpulannya bahwa setiap karyawan bisa untuk dikembangkan menjadi seseorang
yang lebih baik bahkan memiliki perubahan kemampuan yang diluar dugaan dari
awal mereka bergabung dengan perusahaan. Tugas para leader yang harus mampu
membuka cakrawala berpikir dan memotivasi mereka untuk melakukan perubahan
sehingga mereka berubah ibarat mereka dalah ulat hingga bisa menjadi seekor
kupu-kupu yang cantik, atau mungkin setidaknya mereka menjadi tunas yang
menunggu waktu untuk tumbuh. Dengan membuka Jangan lupa bahwa ilmu yang
bermanfaat adalah amal jariyah sehingga selama ilmu itu memberikan manfaat bagi
setiap bawahan dan keluarganya akan menjadi bank amal kita, dan jangan pernah
lelah untuk para leader untuk melayani setiap anggotanya.
No comments:
Post a Comment