Oleh: Alip Muharam, Manager Hubungan
Pelanggan Divisi Migas
Bagi penggemar
buah durian dan pernah berkunjung ke kota Medan tentu tidak akan asing
mendengar kata “Ucok Durian”. Iya.. itu adalah sebuah warung penjual durian
yang sangat terkenal di Kota Medan. Begitu juga jika saya ada kegiatan dinas ke
medan tentu “Ucok Durian” adalah tempat wajib yang pasti saya kunjungi.
Sebenarnya banyak sekali warung penjual durian di kota medan, tapi memang cuma
ucok durian yang tidak pernah sepi dari pengunjung. Sebagai seorang tenaga
marketing tentu saja saya penasaran mengenai hal ini. untuk menghilangkan rasa
penasaran ini, saya beberapa kali mencoba untuk membeli durian di warung yang
lain, hasilnya adalah memang saya lebih menikmati makan durian di warung Ucok
Durian dibanding warung lain.
Setelah saya
amati ternyata yang menjadi keunggulan warung Ucok Durian adalah karena dia
BERANI BERBEDA. kita selaku pelanggan datang, duduk, pelayan langsung menghidangkan
durian, kita makan, Jika tidak cocok dengan durian yang sudah dihidangkan tinggal
minta ganti dengan pelayannya. Selesai makan tinggal bilang habis berapa buah
lalu langsung bayar. Hebatnya belum pernah saya lihat orang yang menawar harga
durian yang dimakan termasuk saya, padahal harga duriannya tidak lebih murah
juga dibanding dengan warung lain. Enak sekali Ucok Durian ini jualan, semua
pelanggan langsung menerima dengan harga yang dia tetapkan dan tidak pernah
kapok untuk datang lagi dikemudian hari, termasuk saya.
Dengan berkaca
dari kasus Ucok durian diatas, saya melihat bahwa strategi berani BERBEDA dari
yang lain yang dilakukan oleh Ucok Durian menjadi keunggulan tersendiri bagi
Ucok Durian untuk menarik loyalitas pelanggannya dan membuat penasaran
pelanggan-pelanggan baru untuk mencoba menikmati durian di warungnya. Lalu
apakah kita “ Dahana” juga sudah BERBEDA???. Berbeda yang membuat kita menjadi
menarik di mata konsumen, berbeda yang membuat konsumen kita sangat percaya
terhadap kita.
Jika menilik
literatur yang ada tentang ilmu marketing, Strategi “berani berbeda” ini bisa
diterjemahkan sebagai Strategi Diferensiasi yaitu keunikan yang bermakna bagi
pelanggan baik dalam content (apa yang ditawarkan), context (bagaimana
menawarkan) atau dalam infrastructure (fasilitas yang mendukung realisasi
content dan context). Ternyata ditingkatan perusahaan yang jauh lebih mapan
dari Ucok Durian, strategi “berani beda” juga menjadi perhatian yang cukup
serius dan banyak menghasilkan cerita sukses. Ada yang berani beda dengan fokus
menurunkan biaya ke konsumen seperti contoh penyedia angkutan Taxi “Taxi-ku”. Taxi-ku
pernah memberikan layanan tol gratis bagi penumpangnya yang akan menuju
bandara, sehingga walaupun sekarang sudah tidak gratis lagi Taxi-ku sudah
memiliki pelanggan yang cukup loyal, khususnya untuk perjalanan ke Bandara,
terbukti beberapa kali saya harus ditolak reservasi Taxi-ku ke bandara dari Depok
karena sudah full booked. Atau cerita Maskapai penerbangan Garuda Indonesia
sukses keluar dari ancaman kebangkrutan pada tahun 2005 dengan fokus untuk “berani
beda” melalui standar layanan yang tinggi bukan dengan harga yang murah yang
justru menjadi trend saat itu.
Yang menjadi
pertanyaan selanjutnya adalah apakah kita sudah memanfaatkan perbedaan yang
kita miliki untuk mencapai tujuan kita...??? secara sadar atau tidak sadar
pastinya kita pernah memanfaatkan perbedaan yang kita miliki yang ternyata
membantu kita. Contoh yang pernah saya alami dalam menjalankan pekerjaan di
Dahana khususnya di Divisi Migas, pernah suatu ketika Dahana mengikuti tender
disebuah perusahaan Migas, dilihat dari peserta tender yang lain dan keinginan
untuk memenangkan tender ini, langsung kami menerapkan strategi penawaran harga
terbaik. Namun ternyata diluar dugaan, pesaing-pesaing Dahana dalam tender ini
didiskualifikasi karena standar HSE mereka tidak memenuhi syarat minimum dari
perusahaan Migas tersebut dan Dahana menjadi satu-satunya peserta yang lulus kualifikasi.
Akhirnya bisa ditebak kami mendapatkan kontrak pekerjaan tersebut. Dari contoh
di atas terlihat bahwa sebenarnya diferensiasi standar HSE yang membuat Dahana
memenangkan persaingan, bukan dari strategi harga terbaik yang diterapkan,
karena akhirnya kita memang menjadi satu-satunya peserta lelang.
Cerita membuat
perbedeaan tidak bisa berhenti sampai disitu saja. karena tentunya pesaing juga
tidak sekedar diam menerima keadaan, mereka akan berusaha terus berkembang
untuk melebihi kemampuan kita atau paling tidak sama dengan kita. Dulu HSE
sempat menjadi pembeda utama kami di Divisi Migas dengan pesaing, namun
sekarang mereka sudah pandai membuat dokumen HSE untuk memenuhi standar teknis
tender yang mereka ikuti. sehingga pokok-pokok perbedaan baru harus mampu kita
ciptakan lagi.
Sampai sejauh
ini pokok diferensiasi kami di Divisi Migas adalah “Total Services Solution”
dimana kalimat sakti tersebut menegaskan kepada konsumen bahwa Dahana adalah
satu-satunya badan usaha handak yang mampu memberikan pelayanan pengadaan &
pengelolaan handak secara menyeluruh. Namun seperti biasa pesaing tidak pernah
diam, mereka juga terus bergerak, sekarang pesaing sudah bisa mendekati kami
dengan memberikan layanan service yang jauh lebih beragam seperti halnya kita. Itulah
mengapa kita terus dituntut untuk selalu dinamis dan inovatif untuk bisa
menciptakan kalimat sakti yang baru yang akan lebih mempertegas lagi perbedaan
kita dengan pesaing yang akan selalu membuat kita bisa memenangkan persaingan.
Akhirnya, sudahkah
kita sadar bahwa Dahana, perusahaan tercinta kita ini sebenarnya mempunyai
banyak potensi yang akan membuat kita berbeda dengan yang lain. Berbeda yang
mampu terus menciptakan keunggulan, berbeda yang akan menjadikan kita terus
dapat memenangkan persaiangan. Mari kita bersama terus tidak berhenti
berinovasi untuk membuat KITA HARUS BEDA.
No comments:
Post a Comment