Halal bihalal, sebuah tradisi yang begitu mengakar di negeri kita
ini. Kegiatan halal bihalal ini biasa dilakukan setelah Idul Fitri namun
masih disuasana bulan syawal. Semua orang berkumpul, bersilaturahmi dan
saling meminta maaf. Seperti hal yang biasa dilakukan perusahaan bahan
peledak PT DAHANA (Persero), perusahaan milik Negara ini sudah sejak
lama menggelar tradisi halal bihalal yang biasa dilakukan setahun
sekali.
Ketua MUI Cibogo, Ustadz Dadan Ramdhani menerangkan bahwa
di negeri asal Islam berkembang tradisi halal bihalal tidak pernah ada,
hanya di Indonesia tadisi itu ada dan mengakar.
“Di Timur Tengah
acara bihalal itu tidak ada, namun ini sebuah tradisi yang cukup baik.
Dimana kita bisa berkumpul bersilaturahmi dan saling meminta maaf,”
terang Dadan Ramdhani saat mengisi tausiyah pada acara Halal bihalal di
Kantor Manajemen Pusat (Kampus) Dahana Subang, Kamis 7 Agustus 2014.
Lebih
luas, Ustadz Dadan menerangkan inti dari cara halal bihalal yaitu
memperat tali silaturahmi dan saling maaf memaafkan. Jika kita berbuat
salah harus meminta maaf atas semua kesalahan dan harus menyebutkan
perihal kesalahannya.
“Meminta maaf itu harus diikuti dengan
pengakuan dan penjelasan kesalahan yang dibuatnya. Tidak hanya sebatas
berkata maaf saja. Orang yang diminta maafnya pun jadi tahu apa
kesalahan yang telah kita buat,” jelas Ustadz Dadan.
Acara Halal
bihalal ini, dihadiri oleh Pejabat dan Seluruh karyawan Dahana yang
berada di Energetic Material Center (EMC) Subang, mereka berkumpul di
Ruang Auditorium untuk berjabat tangan saling memaafkan.
Dilaksanakan di Kantor Jakarta dan Tasikmalaya
Halal
bihalal juga dilaksanakan di Kantor Dahana Jakarta dan Tasikmalaya
dihari dan waktu yang sama. Di Jakarta, acara ini dilaksanakan di kantor
DAHANA yang berlokasi di Menara MTH lantai 17 dan dihadiri oleh
Direktur Operasi PT DAHANA (Persero) Bambang Agung. Acara yang dimulai
pukul 10.00 WIB ini juga menghadirkan Ust.Syahroni Mardani Lc. untuk
menyampaikan tausiah.
Dalam Tausiahnya, ia menyampaikan pesannya antara lain tentang peningkatan kinerja dengan berpikir out of the box.
“Setelah
sebulan penuh kita menunaikan ibadah puasa, diharapkan terjadi
peningkatan atas kualitas kinerja karyawan PT Dahana dengan senantiasa
berpikir Out of The Box,” ungkapnya. Ia menambahkan, selain berpikir Out of The Box diperlukan pula tindakan untuk keluar dari rutinitas demi meningkatkan kreativitas.
Jika
setiap orang memiliki kreativitas bukan tak mungkin DAHANA akan menjadi
perusahaan yang semakin maju. Sebab kreativitas akan menghasilkan
inovasi. Hal ini sejalan dengan budaya kerja DAHANA yakni inovatif.
Dengan banyaknya inovasi, niscaya DAHANA akan menguasai pasar.
Menutup
tausiahnya, Ustadz.Syahroni memimpin doa untuk kesembuhan Direktur
Utama PT DAHANA (Persero), F. Harry Sampurno yang sedang sakit.
(sya/vir)
Monday, August 11, 2014
Saling Memaafkan dalam Halal bihalal PT DAHANA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment