Tentu
semua orang mengeal Microsoft Inc. Perusahaan perangkat lunak terbesar
dunia yang didirikan Bill Gates. Sistem operasi yang diproduksinya
dipakai oleh lebih dari 80 persen perangkat komputer yang digunakan di
seluruh dunia. Windows, begitu sistem operasi akrab dikenal, hanya
memiliki segelintir pesaing di planet bumi tempat kita tinggal. Namun,
bagaimana perusahaan yang bermarkas di Sillicon Valley ini bisa mencapai
keuntungan penjualan mencapai milyaran dollar setiap tahunnya?
Bila
bertanya pada Bill Gates, jawabanya kesuksesan Microsoft akan
mengerucut pada inovasi perusahaan. Perusahaan pencipta Microsoft
Office ini mengalokasikan hampir 30 persen keuntunganya untuk
pengembangan riset produk. Jauh lebih besar dari perusahaan-perusahaan
teknologi lainnya. Hasilnya sepadan? Microsoft menjadi salah satu
perusahaan dengan hak paten teknologi paling banyak di dunia.
Bill
Gates mengibaratkan, saat perusahaannya mengenalkan sistem operasi
Windows 10, Microsoft sebenarnya sudah menciptakan, dan menyimpan sistem
operasi Windows 12, Windows 15, bahkan Windows 20 yang mungkin baru
dikenalkannya 10 tahun kemudian. Namun, tentu Microsoft tak asal
menciptakan software berharga milyaran dollar tersebut. Microsoft
melihat peluang pasar di masa mendatang akan kebutuhan sistem operasi
yang cocok dan diterima pengguna komputer di masa mendatang. Jauh
sebelum ada permintaan, jauh sebelum ada kebutuhan.
Hukum inovasi
yang sama berlaku juga bagi industri bahan peledak. Produk bahan peledak
sarat dengan pengembangan teknologi. Inovasi di bidang bahan berenergi
tinggi tidak menunggu permintaan, melainkan inovasi yang menciptakan
peluang dan membuka pasar. PT DAHANA (Persero), sebagai pemain industri
handak telah melakukan hal tersebut. Perusahaan berinovasi dengan
melihat kebutuhan konsumen di masa mendatang.
Dari inovasi pula,
perusahaan mencapai titik balik kemajuan pesat perusahaan. Sebelum tahun
1999, DAHANA bisa dikatakan hanya sebagai penjual bahan peledak. Riset
perusahaan dilarang pemerintah sejak musibah meledaknya pabrik tahun
1976. Tanpa riset yang dilakukan, perusahaan tertinggal jauh saat
kompetitor handak dari luar diizinkan masuk oleh pemerintah. Tanpa
inovasi yang dilakukan, mustahil DAHANA bisa merambah bisnis jasa
peledakan dan bersaing dengan kompetitor, yang memiliki segudang
pengalaman memproduksi dan menjual handak di level global.
Di
usianya yang menginjak 47 tahun. Inovasi ditanamkan pada budaya
perusahaan. Produk-produk inovasi yang telah dipatenkan menjadi modal
berharga DAHANA bertarung di bisnis handak komersial. Prestasi pun silih
berganti mampir di BUMN berlogo bintang tersebut. Untuk selanjutnya,
inovasi perusahaan tak hanya diarahkan untuk menjaga bisnis perusahaan,
namun juga berkontribusi menjaga kemandirian dan pertahanan bangsa.
Tuesday, November 19, 2013
Inovasi, Titik Balik DAHANA di Usia 47 Tahun
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment