Pages

Thursday, November 21, 2013

DTU 2 Garap Tambang Terowongan Pertama

Divisi Tambang Umum (DTU) 2 PT DAHANA (Persero) kembali melebarkan sayap bisnisnya ke Pulau Sumatra. Kali ini, divisi yang sebagian besar operasinya berada di Pulau Kalimantan ini menggarap proyek penjualan handak dan supervisi peledakan di PT Faras Pratama. Pertambangan tembaga dan emas ini tepatnya berada di Desa Pakan Salak Kecamatan Koto Pari Kabupaten Solok.


Letaknya yang berada di pedalaman hutan hujan tropis Sumatra membuat aksesnya sukar di tempuh. Untuk mencapai lokasi butuh 7 jam perjalanan darat dari Kota Padang. Rimbunan hutan Bukit Barisan menjadi ciri khas Site Solok yang menjadi lokasi pertambangan yang dilengkapi dengan fasilitas peleburan (smelter) tembaga ini.  “Akses komunikasi hampir tak ada, kondisi hutan pun masih sangat perawan, dan kadang ditemui harimau Sumatra dan beruang madu di hutan,” jelas Yuyun Agus Riyanto, Koordinator Site Solok.

Site Solok mempunyai karakter yang berbeda dibanding site lain yang pernah digarap DTU 2. Site yang mulai dikerjakan sejak 13 Juli 2013 ini merupakan tambang tembaga dengan karakteristik underground. Berbeda dengan tambang tembaga DTU 2 lainnya yang umumnya digali dengan metode open pit di tambang terbuka, seperti halnya tambang batubara.

Karakter peledakan dengan model terowongan menjadi pengalaman pertama DTU 2 di jasa handak yang ditanganinya.  “Meski peledakan dan pengeboran tidak dilakukan DAHANA, kita banyak belajar dari tambang penggalian terowongan. Batuan di lokasi tambang merupakan batuan andesit keras sehingga mustahil menggunakan alat bor dan harus menggunakan teknik peledakan, ini pengalaman pertama DTU 2 mengerjakan proyek tunnel,” ujar Yuyun.

Yuyun mengungkapkan, kedalaman lubang setiap terowongan mencapai 200-300 meter dari permukaan tanah, dengan diameter terowongan sekitar 2x2 meter. “Dalam sebulan, kita sudah menyelesaikan 2 lubang di 3 lokasi,” ungkapnya. Teknik blasting sendiri pun dengan penanganan khusus dan dengan kuantitas yang sangat sedikit. Dalam sekali peledakan yang dilakukan seminggu sekali, pihaknya hanya menggunakan 20 lubang tembak yang memiliki kedalaman rata-rata hanya 1,5 meter, dengan hasil ledakan paling cekak 7,6 bcm.

Menurut Yuyun, selain resiko safety yang lebih tinggi dibanding tambang terbuka, tingkat keberhasilan menemukan cadangan tembaga di kedalaman tanah pun cukup tinggi. “Ketika sudah menggali batuan hingga 40 meter, terpaksa dihentikan karena ternyata tak ditemukan galena (biji tembaga) di dalam tanah,” kata Yuyun. (IDR)

No comments:

Post a Comment

 

PT DAHANA

Jakarta Office:
Menara MTH, Lt.17
Jl. MT. Haryono Kav.23
Jakarta 12820
Indonesia
Telephone +62 21 837 823 17
Facsimile +62 21 837 823 27

PT. DAHANA

Head Office:
Energetic Material Center
Jl. Raya Subang - Cikamurang Km. 12 Cibogo
Subang 41285, Jawa Barat
Indonesia
Telephone+62 260 742 3333
Facsimile+62 260 742 3888