Harga
batubara boleh saja naik turun. Efeknya, permintaan bahan peledak,
sebagai penyokong industri tambang batubara ikut labil. Namun, nyatanya,
dengan dibarengi strategi pemasaran yang aktif serta didukung pelayanan
maksimal, fluktuasi emas hitam ini tak banyak berpengaruh signifikan
pada kinerja Divisi Tambang Umum (DTU) 2 PT DAHANA (Persero). Di bawah
tangan dingin Benny Gunawan, Divisi ini mampu mempertahankan kinerja
apik di tengah goyangan harga komoditas batubara.
Di tengah usaha
perusahaan-perusahaan tambang batubara menghemat biaya produksi tambang,
termasuk di dalamnya biaya bahan peledak, DTU 2 justru sukses membangun
On Site Plant (OSP) continuous di site Adaro di Tanjung
Tabalong Kalimantan Selatan. Pembangunan OSP di salah satu konsesi
tambang batubara terbesar di Indonesia ini guna menjawab kebutuhan
emulsi yang makin terus meningkat setiap tahunnya. OSP yang paling besar
dimiliki BUMN handak ini juga diharapkan bisa memaksimalkan total services DAHANA pada konsumen potensial tersebut.
Setelah
sukses di Adaro, DTU 2 membidik Kaltim Prima Coal sebagai konsumen
potensial selanjutnya. Produksi batubara perusahaan Grup Bakrie ini
termasuk yang paling besar di Indonesia selain Adaro. Jika tak ada aral
melintang, OSP Continuous juga siap dibangun dalam waktu dekat di KPC
yang terletak di Kalimantan Timur tersebut. Berikut petikan wawancara Dfile dengan General Manager DTU 2 PT DAHANA (Persero) Benny Gunawan di kantornya di Menara MTH Jakarta.
Bagaimana kemajuan OSP di Site Adaro saat ini?
Secara umum, meski utility
dari kapasitas OSP masih kurang, secara perlahan sudah mengalami
peningkatan produksi emulsi. Produksi ini masih bisa ditingkatkan sampai
kapasitas maksimal mengikuti penambahan beberapa unit mesin, serta
penguatan fasilitas yang sudah ada. Namun, meski tergolong OSP yang
besar, produksi emulsi masih belum mencukupi untuk kebutuhan Adaro yang
memang sangat besar.
Seperti apa sebaran konsumen DTU 2?
DTU
2 terbilang berhasil merebut pasar di sektor batubara di Kalimantan
secara keseluruhan. Bahkan sebagian di antara konsumen tergolong
perusahaan tambang batubara besar, kita menyebutnya sebagai konsumen
kakap. Tersebar dari mulai Adaro, Madani, KCM Pama, Melak Pama, Pondok
Labu Tanito, dan HPU Tenggarong.
Target divisi dalam waktu dekat?
Kondisi
saat ini kurang baik di sektor batubara. Harga batubara yang fluktuatif
membuat pelaku industri ini lesu, bahkan banyak mulai kolaps. Maka saat
sekarang kita tak terlalu agresif menggaet konsumen baru. Kita fokus
memelihara hubungan baik dengan konsumen-konsumen kita. Dengan konsumen
lama, kita sudah bisa tingkatkan market share DTU 2. Artinya,
bukan dengan menambah konsumen baru, namun menambah site masih dalam
konsumen lama kita. Intinya, kita jaga kepercayaan dan kepuasan
konsumen.
Apa kelebihan yang ditawarkan DTU 2 dibanding kompetitor?
Tentu
selain kita satu-satunya produk dalam negeri, keunggulan kita yakni
pelayanan yang total. Kita bahkan berani memberi garansi pada
produk-produk handak yang dipakai konsumen. Kita tak hanya sebatas
menjual bahan peledak, namun kita juga beri terus berikan solusi pada
konsumen dengan pengalaman kita dalam peledakan. Dari sisi harga, kita
sebenarnya bisa selangkah lebih maju, karena handak yang dipakai, baik
dinamit, emulsi, hingga detonator tak perlu mengimpor dari luar negeri.
Segi safety pun kita bisa bersaing.
Ada target rencana ke luar negeri?
Kita
fokus garap dalam negeri. Pasar dalam negeri kita sangat potensial. Di
Kalimantan bisa dikatakan kita sebagai penguasa dalam sektor penyedia
handak. Meski begitu, pasar yang belum tergarap masih sangat luas.
Ibarat main bola, kita tak perlu berharap menang di laga tandang, bila
di kandang sendiri masih bermain imbang. Sementara, kita ikuti arahan
dari direksi.
Bagaimana strategi anda menarik konsumen?
Hal itu relatif, hampir sama dengan kompetitor DAHANA. Tapi fokus kita bagaimana menjaga hubungan baik dengan decision maker
semua perusahaan tambang, baik itu yang sudah jadi konsumen, atau yang
potensial kita tarik jadi konsumen DAHANA ke depan. Soal persaingan
harga itu nomor dua. Marketing kita termasuk gesit dalam melihat setiap
peluang yang ada.
Apa saja prestasi yang diraih DTU II?
DTU
2 sudah menggondol beberapa penghargaan dari konsumen. Paling banyak
kita mendapatkan penghargaan lingkungan, selain penghargaan aspek safety. Teranyar, DAHANA mendapat penghargaan 2 penghargaan sekaligus. Sebagai Best Subkontraktor Performance, dan Best Safety Performance 2012 dari kontraktor PAMA.
Thursday, October 17, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment