Hari raya idul Fitri, hari raya yang dinanti-nanti oleh umat muslim, Idul Fitri menjadi moment berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara, bercanda ria dalam suasana kemenangan, serta saling memaafkan.
Mereka
yang merantau, disaat Idul Fitri biasanya akan menyempatkan pulang
kampung untuk bisa berkumpul dengan keluarga. Tapi ini tidak berlaku
bagi karyawan dengan status Management Trainee (MT) PT DAHANA
(Persero), yang sedang ditugaskan di Site Project. Salah satunya Dwiyana
Muliawaty yang ditugaskan di bagian operasional di Jobsite RBA Pondok
Labu DTU 2. Gadis asal Bandung ini harus rela berlebaran di pulau
Borneo. Bagaimana cerita berlebaran di site untuk pertama kalinya, simak
kisahnya dalam kutipan wawancara berikut ini.
Kenapa Anda tidak pulang kampung ?
Sebagai
seorang MT, setiap kurun waktu 3 bulan sekali dalam satu tahun kami
diwajibkan untuk ditempatkan ke unit kerja berbeda. Tujuannya, untuk
mengenal semua bagian perusahaan guna meningkatkan pemahaman dan
peningkatan kompetensi kami terhadap proses/sistem dan budaya kerja PT
Dahana (Persero) secara keseluruhan.
Nah, sesuai Skep yang telah
diberikan oleh bagian SDM, untuk putaran kedua ini (Juni 2013 hingga
Agustus 2013), saya ditempatkan di bagian operasional Jobsite RBA Pondok
Labu di bawah bimbingan Bapak Dudu Syamsuduha sebagai Site Coordinator.
Hal ini mengharuskan kami untuk tetap tinggal dan tidak boleh pulang ke
kampung halaman sebelum tugas ini selesai. Termasuk di dalamnya kami
harus melewatkan ramadhan sebulan penuh dan lebaran tahun ini tidak
bersama keluarga kami di kampung halaman.
Tanggapan keluarga anda seperti apa ?
Ketika
skep jadwal OJT diterima, saya sudah memberitahukan mereka jauh hari
sebelumnya bahwa karena pekerjaan ini mereka harus merelakan anak
gadisnya tinggal jauh di perantauan Borneo dalam jarak ribuan kilometer.
Support mereka sangat besar dan meyakinkan bahwa ini adalah
bagian dari tanggung jawab yang saya harus jalani, dan saya harus sudah
siap mental untuk hal-hal yang akan saya korbankan diantaranya tak ada
akses mudah untuk pertemuan dan liburan keluarga, termasuk merayakan
Idul Fitri bersama keluarga.
Bagaimana perasaannya berlebaran di Site?
Tahun
ini adalah tahun pertama saya melewati bulan ramadhan dan Idul Fitri
jauh dari keluarga. Sedih? Ya, sudah pasti, ditambah rekan disini satu
persatu mudik ke kampung halaman mereka masing-masing. Rindu sudah
dimulai saat hari pertama Ramadhan. Membayangkan bagaimana racikan
bumbu-bumbu masakan yang biasanya dimasak ibu untuk sahur atau berbuka
puasa. Rindu akan berkumpul dan berbagi cerita. Dan tentu rindu-rindu
itu semua akan memuncak di saat kita sebagai anak harus memohon maaf dan
restu dari orang tua. Namun saya meyakini bahwa dimanapun kami berada,
mereka pasti dengan ikhlas memaafkan kesalahan dan kekhilafan kami.
Namun
yang paling penting dari semua, kami disini menemukan keluarga baru.
Yahhh, teman teman di site Tenggarong ini mereka sudah kami anggap
sebagai keluarga sendiri. Dan pengalaman selama disini pasti akan
menjadi pengalaman yang berharga dalam perjalanan hidup kami.
Merayakan lebaran di Site seperti apa sih?
Berlebaran
di Site kami rasakan ada perbedaan besar dari kemeriahan perayaan hari
besar itu dengan di kampung halaman, tak ada ketupat, opor, rendang, dan
masakan rumah lainnya, yang paling terasa adalah kehilangan momen
“sungkem” atau memohon maaf yang biasanya diiringi dengan tangisan dan
pelukan satu sama lainnya. Disini saya menyadari momen kebersamaan
dengan mereka adalah mahal harganya, terkadang ketika dekat, kebersamaan
itu sering terabaikan karena kesibukan dengan gadget masing-masing atau
kegiatan sehari hari yang sebenarnya tidak terlalu penting.
Walaupun
sedih, namun pada akhirnya kami menyadari bukanlah berapa banyak waktu
yang dihabiskan bersama-sama, tetapi bagaimana kita menghabiskannya.
Sehabis Ied sebisa mungkin kami cari kesibukan, salam salaman, foto
foto, buat video dokumentasi, berkunjung ke rumah Mba Irma (karyawan
lokal Dahana) untuk menyerbu masakan rumahnya. Dan sore harinya, kami
memutuskan bersama dengan rekan dari MPP Project dari Loa Kulu bergabung
untuk bersama sama menghabiskan lebaran dengan liburan ke Pantai
Manggar Balikpapan. Disini kesedihan sedikit terobati, kami benar-benar
menikmati kebersamaan kami selama disini, dan melupakan sejenak
kesedihan karena berlebaran jauh dari keluarga. (SYA)
Tuesday, August 13, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment