Kedua
bola matanya langsung melirik ke atas, nampak dahinya mengernyit
berpikir keras mengingat sesuatu. Begitu ekspresi Muhammad Yusuf, ketika
mendengar “Dahana”. Karyawan perusahaan swasta asing yang berkantor di
Warung Buncit ini mengaku baru pertama kali mendengar Dahana.
Meski
dirinya terbilang sangat hobi dalam urusan membaca dan mengupdate
informasi, Yusuf mengaku belum pernah mendengar perusahaan BUMN ini
sebelumnya. Raut terkejut dan tak percaya justru ditunjukan Yusuf begitu
mengetahui PT DAHANA (Persero) merupakan perusahaan yang memproduksi
dan menjual Bom.
“Serem juga, baru tahu ada BUMN yang bisa membuat
bom (bahan peledak), baru pertamakali mendengar, tahunya BUMN yang
besar-besar saja,” ujar pria yang ber-KTP Propinsi Aceh ini. Dahana yang
merupakan salah satu BUMN tergolong sehat dan berperan strategis
nasional, justru jarang diketahui masyarakat publik. Selain faktor
jarang muncul ke pemberitaan media, bidang usaha PT Dahana yang bergerak
di sektor bahan peledak menjadikan Dahana kurang dikenal masyarakat
luas.
Menurut
Yusuf, orang-orang kebanyakan lebih mengenal BUMN yang besar, dan
cenderung bergerak di pelayanan publik. “Karena jarang bersentuhan
dengan masyarakat langsung,” kata Yusuf. Begitu mendengar bahan peledak,
Yusuf malah langsung “menghukum” Dahana sebagai cabang perusahaan PT
Pindad (Persero). “Itu anaknya Pindad atau Dirgantara,” cetusnya.
Lain
Yusuf lain pula Ali Rudini. Pria yang berprofesi sebagai marketing di
Bank BUMN ini sudah akrab dengan BUMN yang lahir di Tasikmalaya ini.
Diungkapkan Ali, dirinya mangaku mengenal Dahana sejak lama. Namun,
perkenalannya dengan Dahana terbilang unik. “Yah gimana gak kenal, itu
mah perusahaan miliknya orang Sunda, kalau orang Priangan Timur, apalagi
Tasikmalaya udah hampir pasti tahu Dahana,” tutur Ali yang kelahiran
Sumedang ini dengan logat Sundanya.
Lahir dan besar di Tasikmalaya
membuat BUMN ini begitu mendarah daging di tengah masyarakat bekas
karesidenan Priangan Timur. Saking dekatnya secara emosional, sampai
muncul pameo, “Dahana adalah Tasik, Tasik adalah Dahana”. Sampai saat
ini pun, orang Tasikmalaya sendiri masih “mayoritas” dalam struktur
karyawan di BUMN yang nakhodai F. Harry Sampurno ini.
Soal
kepindahan perusahaan ke Subang, Ali yang kebetulan memiliki seorang
teman yang bekerja di Dahana Tasikmalaya ini pun sudah mengetahuinya
sejak lama. Seperti diketahui, PT Dahana kini mulai gencar mengenalkan
perusahaan ke masyarakat. Dalam 2 tahun belakangan, PT Dahana kerap
muncul dalam pemberitaan media nasional. Direktur Utama PT DAHANA
(Persero) F. Harry Sampurno angkat bicara perihal perlunya pengenalan
Dahana kepada masyarakat luas.
“Kita tahu konsumen kita terbatas perusahaan tambang, Dahana memang bukan perusahaan consumer good
yang harus dikenal masyakat luas, namun masyarakat perlu tahu bagaimana
Dahana berperan sangat strategis dalam kemajuan negara ini. Bukan
bagaimana masyarakat sekadar tahu Dahana saja, namun bagaimana
masyarakat sadar bahwa bangsa ini ternyata mampu mandiri dalam berbagai
bidang, termasuk bahan peledak,” jelas Harry saat menemui beberapa
komunitas Blogger di Energetic Material Center (EMC) Subang, beberapa
waktu lalu.
Harry menegaskan, meski secara aset terbilang kecil
dibanding BUMN lain, Dahana punya sumbangan sangat besar untuk
Indonesia. “Dahana bukan hanya milik Tasikmalaya, Dahana bukan juga
milik Subang. Dahana adalah milik Bangsa Indonesia,” pungkas Harry.
(IDR)
Tuesday, July 23, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Assalamualaikum wrb,perkenalkan saya Sinta dari Padang saya pengusaha properti,saya ngin berbagi pengalaman kepada teman2 semua,dulu saya hanya penjual jamu keliling,hidup susah penghasilanpun hanya bisa untuk makan,saya punya anak tiga suami tinggalkan saya pada saat kelahiran anak saya yang ke 3.putus asa sempat terlintas dipikiran saya,tapi saya harus berjuang demi anak2 saya,tidak sengaja saya buka internet dan saya lihat no ki agenk bondowoso,saya coba telpon beliau,saya dikasi solusi tapi saya ragu untuk menjalankannya tapi saya coba beranikan diri mengikuti saran beliau syukur alhamdulillah sekarang saya bisa sukses seperti ini usaha properti saya terbilang sukses,sekarang semua anak2 saya sekolah dan sudah ada yang sarjana,terimah kasih saya ucapkan pada ki agenk bondowoso berkat anda saya bisa seperti ini,khusus untuk room ini terima kasih karna saya bisa berbagi pengalaman,untuk teman2 yang mau seperti saya atau yang sedang dalam kesusahan khususnya yang terlilit hutang banyak silahkan hub ki agenk bondowoso di nmr 082348727567 insya Allah dikasi solusi,ini pengalaman saya nyata dan tidak ada karangan apapun sumpah atas nama Allah,salam persaudaraan,WAssalam
ReplyDelete