Pages

Tuesday, July 23, 2013

“Dahana Mah Perusahaan Miliknya Orang Sunda”

Kedua bola matanya langsung melirik ke atas, nampak dahinya mengernyit berpikir keras mengingat sesuatu. Begitu ekspresi Muhammad Yusuf, ketika mendengar “Dahana”. Karyawan perusahaan swasta asing yang berkantor di Warung Buncit ini mengaku baru pertama kali mendengar Dahana.

Meski dirinya terbilang sangat hobi dalam urusan membaca dan mengupdate informasi, Yusuf mengaku belum pernah mendengar perusahaan BUMN ini sebelumnya. Raut terkejut dan tak percaya justru ditunjukan Yusuf begitu mengetahui PT DAHANA (Persero) merupakan perusahaan yang memproduksi dan menjual Bom.
“Serem juga, baru tahu ada BUMN yang bisa membuat bom (bahan peledak), baru pertamakali mendengar, tahunya BUMN yang besar-besar saja,” ujar pria yang ber-KTP Propinsi Aceh ini. Dahana yang merupakan salah satu BUMN tergolong sehat dan berperan strategis nasional, justru jarang diketahui masyarakat publik.  Selain faktor jarang muncul ke pemberitaan media, bidang usaha PT Dahana yang bergerak di sektor bahan peledak menjadikan Dahana kurang dikenal masyarakat luas.
Menurut Yusuf, orang-orang kebanyakan lebih mengenal BUMN yang besar, dan cenderung bergerak di pelayanan publik. “Karena jarang bersentuhan dengan masyarakat langsung,” kata Yusuf. Begitu mendengar bahan peledak, Yusuf malah langsung “menghukum” Dahana sebagai cabang perusahaan PT Pindad (Persero). “Itu anaknya Pindad atau Dirgantara,” cetusnya.
Lain Yusuf lain pula Ali Rudini. Pria yang berprofesi sebagai marketing di Bank BUMN ini sudah akrab dengan BUMN yang lahir di Tasikmalaya ini. Diungkapkan Ali, dirinya mangaku mengenal Dahana sejak lama. Namun, perkenalannya dengan Dahana terbilang unik. “Yah gimana gak kenal, itu mah perusahaan miliknya orang Sunda, kalau orang Priangan Timur, apalagi Tasikmalaya udah hampir pasti tahu Dahana,” tutur Ali yang kelahiran Sumedang ini dengan logat Sundanya.
Lahir dan besar di Tasikmalaya membuat BUMN ini begitu mendarah daging di tengah masyarakat bekas karesidenan Priangan Timur. Saking dekatnya secara emosional, sampai muncul pameo, “Dahana adalah Tasik, Tasik adalah Dahana”. Sampai saat ini pun, orang Tasikmalaya sendiri masih “mayoritas” dalam struktur karyawan di BUMN yang nakhodai F.  Harry Sampurno ini.
Soal kepindahan perusahaan ke Subang, Ali yang kebetulan memiliki seorang teman yang bekerja di Dahana Tasikmalaya ini pun sudah mengetahuinya sejak lama. Seperti diketahui, PT Dahana kini mulai gencar mengenalkan perusahaan ke masyarakat. Dalam 2 tahun belakangan, PT Dahana kerap muncul dalam pemberitaan media nasional. Direktur Utama PT DAHANA (Persero) F. Harry Sampurno angkat bicara perihal perlunya pengenalan Dahana kepada masyarakat luas.
“Kita tahu konsumen kita terbatas perusahaan tambang, Dahana memang bukan perusahaan consumer good yang harus dikenal masyakat luas, namun masyarakat perlu tahu bagaimana Dahana berperan sangat strategis dalam kemajuan negara ini. Bukan bagaimana masyarakat sekadar tahu Dahana saja, namun bagaimana masyarakat sadar bahwa bangsa ini ternyata mampu mandiri dalam berbagai bidang, termasuk bahan peledak,” jelas Harry saat menemui beberapa komunitas Blogger di Energetic Material Center (EMC) Subang, beberapa waktu lalu.
Harry menegaskan, meski secara aset terbilang kecil dibanding BUMN lain, Dahana punya sumbangan sangat besar untuk Indonesia. “Dahana bukan hanya milik Tasikmalaya, Dahana bukan juga milik Subang. Dahana adalah milik Bangsa Indonesia,” pungkas Harry. (IDR)

1 comment:

  1. Assalamualaikum wrb,perkenalkan saya Sinta dari Padang saya pengusaha properti,saya ngin berbagi pengalaman kepada teman2 semua,dulu saya hanya penjual jamu keliling,hidup susah penghasilanpun hanya bisa untuk makan,saya punya anak tiga suami tinggalkan saya pada saat kelahiran anak saya yang ke 3.putus asa sempat terlintas dipikiran saya,tapi saya harus berjuang demi anak2 saya,tidak sengaja saya buka internet dan saya lihat no ki agenk bondowoso,saya coba telpon beliau,saya dikasi solusi tapi saya ragu untuk menjalankannya tapi saya coba beranikan diri mengikuti saran beliau syukur alhamdulillah sekarang saya bisa sukses seperti ini usaha properti saya terbilang sukses,sekarang semua anak2 saya sekolah dan sudah ada yang sarjana,terimah kasih saya ucapkan pada ki agenk bondowoso berkat anda saya bisa seperti ini,khusus untuk room ini terima kasih karna saya bisa berbagi pengalaman,untuk teman2 yang mau seperti saya atau yang sedang dalam kesusahan khususnya yang terlilit hutang banyak silahkan hub ki agenk bondowoso di nmr 082348727567 insya Allah dikasi solusi,ini pengalaman saya nyata dan tidak ada karangan apapun sumpah atas nama Allah,salam persaudaraan,WAssalam

    ReplyDelete

 

PT DAHANA

Jakarta Office:
Menara MTH, Lt.17
Jl. MT. Haryono Kav.23
Jakarta 12820
Indonesia
Telephone +62 21 837 823 17
Facsimile +62 21 837 823 27

PT. DAHANA

Head Office:
Energetic Material Center
Jl. Raya Subang - Cikamurang Km. 12 Cibogo
Subang 41285, Jawa Barat
Indonesia
Telephone+62 260 742 3333
Facsimile+62 260 742 3888