Budiman yang merupakan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI ini dilantik menjadi Komisaris Utama PT Dahana pada Rabu (24/04) di Kementerian BUMN. F. Harry Sampurno, Direktur Utama PT Dahana menyebut pergantian komisaris utama perusahaan ini sebagai “Kembalinya Dahana ke asal habitatnya”.
Menurut mantan Direktur Keuangan & Pengembangan Usaha PT Dahana ini, Komisaris utama Dahana sejak lahirnya perusahaan pada tahun 1966, posisi komisaris utama hampir selalu dijabat oleh Sekretaris Jenderal Kemenhan. “Ini sesuai dengan sejarah Dahana yang berada langsung di bawah pengawasan Kemeterian Pertahanan,” ujar Harry.
Harry menyebut, posisi komut yang kini dijabat oleh Sekjen Kemenhan ini bisa menjadi momentum penting perusahaan fokus menggarap industri strategis untuk kepentingan nasional, khususnya bahan peledak untuk kemandirian pertahanan dalam negeri.
Bagi Budiman, Dahana bukan BUMN yang asing lagi. Lama berkecimpung di lingkungan Departemen Pertahanan, membuat jenderal bintang tiga ini sudah kerap bersentuhan langsung dengan perusahaan bahan peledak yang lahir dari proyekTNI AU ini. Posisinya sebagai Sekjen Kemhan, membuat beberapa izin kotrak jual beli bahan peledak harus melalui meja kerjanya di Medan Merdeka jakarta. “Dari proposal-proposal bahan peledak itulah saya kenal Dahana,” pungkas Budiman.
Budiman juga mengapresiasi kemajuan Dahana saat sekarang. Mantan Wakasad TNI AD ini menyebut Dahana sebagai BUMN yang berbeda dengan BUMN lainnya. “Tak seperti saudara-saudaranya sesama BUMN, meski terbilang beraset kecil, Dahana justru bisa sembuh dengan cepat dari penyakitnya,” ungkap Budiman. (Idr)
No comments:
Post a Comment