Konsep
green building atau bangunan hijau merupakan salah satu bentuk respon
masyarakat dunia akan perubahan iklim. Hal ini berkaitan dengan
perbaikan perilaku dan teknologi terhadap sebuah bangunan dapat
berkontribusi bagi pengurangan pemanasan global.
Menurut
data Lembaga Konsil Bangunan Hijau Indonesia, saat ini baru
terdapat dua bangunan di tanah air yang tergolong sebagai bangunan
ramah lingkungan, yakni Kantor Manajemen Pusat PT Dahana (Persero),
Subang, dan Menara BCA PT Grand Indonesia, Jakarta.
Keduanya
telah memperoleh sertifikasi bangunan hijau dari Lembaga Konsil
Bangunan Hijau. Di Singapura, menurut catatan Lembaga Konsil, hampir
terdapat 11.000 bangunan yang bersertifikat. Indonesia jelas
ketinggalan.
Giatnya pembangunan dan sektor konstruksi di
Indonesia pun turut meningkatkan kontribusi CO2 secara signifikan. Hal
ini akan memperburuk kondisi lingkungan Indonesia, termasuk kualitas
udara dalam ruang yang sangat memengaruhi kesehatan manusia.
Apalagi kebanyakan hidup manusia dihabiskan di dalam ruangan.
Konsep-konsep Green Building yang Diterapkan oleh Dahana:
- Konsumsi energi yang sangat rendah, yaitu 131 kWh/m2 per tahun.
- Sumber air menggunakan air sungai dengan pengolahan mandiri, air hujan, dan air kondensasi AC.
-
Pada siang hari tidak menggunakan lampu, dengan fitur lux sensor dan
ditambah sensor gerak untuk mendeteksi keberadaan manusia.
- Penggunaan dual flush yang menggunakan air daur ulang.
- Penggunaan keran air sistem tekan yang dapat menutup sendiri.
-
Penyiraman tanaman dengan air daur ulang, dengan penyiraman sprinkler
yang memiliki sensor kelembaban tanah agar pada saat hujan tidak perlu
disiram.
- Fasiltas pedestrian yang teduh dari tanaman rambat hingga ke jalan utama.
- Zero run off, dengan mengalirkan air hujan ke kolam ikan di sekeliling bangunan, sisanya mengalir ke lansekap.
- Sumber tanaman adalah tanaman hasil budidaya di sekitar proyek.
- 60% dari luas area bangunan adalah area hijau (termasuk Green roof).
- Menggunakan AC dengan refrigeran HFC yang ramah ozon.
- Penggunaan material ramah lingkungan, termasuk kayu yang bersertifikat legal, menggunakan prefab material.
- Dilarang merokok di seluruh area gedung, termasuk pengawasan lebih dari satpam gedung
- Ventilasi yang cukup, dengan sistem deteksi kadar CO2.
- Perencanaan manajemen perawatan untuk menjaga kualitas Green Building agar tetap berkelanjutan.
-
Pemisahan sampah organik dan non-organik, diteruskan dengan
pengomposan mandiri, kerjasama dengan pengepul setempat untuk sampah
non-organik yang dapat didaur ulang, dan kerjasama dengan perusahaan
pengolahan limbah B3.
- Kenyamanan adalah yang utama, dengan
dilakukannya survei berkala kepada penghuni terkait kenyamanan gedung,
serta sistem tindak lanjutnya.
- Adanya fasilitas parkir sepeda yang digunakan untuk transportasi pekerja dari rumah (mess)
ke gedung, atau ke laboratorium lain.
- Gedung dibangun tahan gempa, sistem penanganan kebakaran yang ketat, dan memfasilitasi akses untuk penyandang cacat.
- 80% material bangunan berasal dari dalam negeri, ditambah dengan adanya sertifikat ISO
14001 pada pabrik material bangunan tersebut dari 32% seluruh material bangunan
Thursday, February 7, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment