Bertugas
dalam menangani masalah keamanan, Direktorat D Badan Intelejen Strategis (BAIS)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Kamis (25/2/2016) bertandang ke kantor
pusat PT DAHANA (Persero) di Kabupaten Subang.
Kunjungan
BAIS ini dipimpin langsung oleh Direktur Direktorat D BAIS TNI, Kisenda
Wiranata Kusumah, dan diterima langsung oleh Direktur Keuangan dan SDM PT
DAHANA (Persero) Susilo Hertanto di gedung Sekretariat Kantor Manajemen Pusat
(Kampus) DAHANA.
Kisenda,
menuturkan kedatangannya ke salah satu objek vital nasional ini, untuk melihat
dan memantau langsung kondisi keamanan di PT DAHANA (Persero). Bahan peledak, menurutnya jika tidak diatasi
dan diatur dengan baik akan menjadi penghancur bagi manusia itu sendiri,
karenanya bahan peledak perlu diatur dan dikelola dengan baik dengan aturan
serta diawasi dengan sistem keamanan, maka dengan begitu bahan peledak bisa
menjadi sumber kehidupan, seperti untuk pembukaan lahan dan juga pembukaan
tambang.
“Bahan
peledak itu sangat vital, karena vitalnya itu kami kesini untuk melihat seperti
apa sistem keamanan yang digunakan di DAHANA,” terang Kisenda kepada Dfile.
(25/2/2015).
Susilo
Hertanto pun dalam sambutannya menerangkan bahwa sejak 2012, kementerian
Perindustrian telah menetapkan PT DAHANA (Persero) menjadi salah satu
perusahaan BUMN dengan status Objek Vital Nasional. Dan secara regulasi, pabrik
bahan peledak ini melibatkan pengawasan dari banyak intansi, salah satu
diantaranya yaitu badan Intelejen strategis.
“Setelah
ditetapkan menjadi Obvitnas, DAHANA saat ini tengah mengaplikasikan SMS, Security Management System,” ungkap Susilo
Hertanto dalam sambutannya.
Pada
kesempatan ini pun Sekretaris Perusahaan DAHANA, Mamat Ruhimat beserta Senior
Manajer Pengelolaan Aset Andri Pudigiantoro memberikan penjelasan perihal
sistem keamanan yang diaplikasikan di kawasan DAHANA.
Dalam
sistem pengamanan pengawasan perusahaan terhadap potensi kerawanan (seperti;
ancaman, gangguan, hambatan, tantangan) DAHANA menerapkan beberapa pola
pengamanan dengan menggunakan berbagai metode.
“Pola
pengamanan kita menerapkan beberapa metode diantarnya yaitu dengan Security by nature, by techology dan
electronics,” ungkap Andri Pudigiantoro dalam paparannya.
Setelah
mendapat penjelasan dan meninjau langsung kawasan PT DAHANA (Persero), Kisenda
Wiranata, mengambil gambaran bahwa sistem keamanan yang diterapkan oleh DAHANA,
sudah dianggap cukup baik.
“Saya
melihat SOP keamanan disini sudah cukup baik,” tutur Kisenda. Kisenda
pun berharap, kedepan DAHANA bisa menjadi perusahaan yang seperti diinginkan
oleh pimpinan pusat yaitu menjadi perusahaan mandiri yang mampu memenuhi
kebutuhan handak dalam negeri. Sehingga tidak perlu lagi mengimpor bahan
peledak dari luar. (sya)
Peran
Bais D, menurut Kisenda saat ini masih berperan dalam menangani pengamanan
bahan peledak, seperti pemantauan administarinya, keluar masuk handak harus
jelas, ekspos-impor serta penyimpanan handak harus terkontrol dan terawasi.
“Kedepan
kita akan bekerjasama dengan Polri, kita tidak hanya mengawasi bahan peledaknya
saja, namun ikut serta mengamankan instalasinya juga” pungkasnya. (SYA)
No comments:
Post a Comment