PT DAHANA (Persero) atau “DAHANA” adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang industri strategis yang menyediakan layanan bahan peledak terpadu untuk Sektor Pertambangan Umum, Kuari dan Konstruksi, Migas serta untuk Pertahanan.
Redaksi DFile menelusuri Kembali jejak perjalanan BUMN yang tahun ini berusia 54 tahun bersama Manager Humas & Kelembagaan PT DAHANA (Persero) Juli Jajuli.
Sejarah DAHANA sebagai pionir di industri ini berawal dari proyek Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) pada tahun 1966 yang dikenal dengan Proyek Menang, berlokasi di Tasikmalaya, Jawa Barat.
“Pada awalnya, PT DAHANA (Persero) hanyalah sebuah pabrik dinamit yang berlokasi di Tasikmalaya. Tujuan pendiriannya adalah mendukung angkatan Udara Republik Indonesia (AURI), khususnya di bidang persenjataan. Nama Dahana sendiri diambil dari bahasa sansekerta yang berarti api,” ungkap Juli Jajuli.
Pada tahun 1973, DAHANA secara resmi menjadi Perusahaan Umum DAHANA berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 36/1973 sebelum ditetapkan sebagai Perusahaan Perseroan pada tahun 1991. Seiring berjalannya waktu, DAHANA berubah menjadi sebuah institusi bisnis yang merambah ke area komersial.
“Walaupun demikian, perjalanan PT DAHANA (Persero) hingga pencapaiannya saat ini tidaklah semulus yang dibayangkan,” cerita Juli Jajuli.
Berbagai persoalan pelik datang silih berganti, terutama pada awal-awal perkembangannya pada tahun 1976. Sebuah gudang penyimpanan bahan peledak tiba-tiba meledak begitu saja. Setelah ditelusuri, ternyata faktor pemicunya adalah human error.
Dampak dari musibah itu pun telah mengakibatkan banyak kerugian bagi DAHANA, baik secara materil maupun non materil. Bahkan, seluruh aktivitas DAHANA sempat diberhentikan oleh pemerintah. Pada 1994, dicabutnya hak monopoli produksi bahan peledak oleh Pemerintah Indonesia. Dengan demikian, munculah perusahaan-perusahaan baru yang menjadi kompetitor selain DAHANA.
Jika dinilai secara logika dan psikologis, dua peristiwa tadi sudah pasti membuat DAHANA terkapar, ditinggalkan para pegawai, dan berakhir dengan gulung tikar. Namun, berbagai cobaan tadi justru semakin menguatkan eksistensi perusahaan dalam industri bahan peledak, baik di dalam maupun luar negeri.
“Selalu ada hikmah di balik musibah”, begitu kaum bijak berkata. Pukulan telak yang betubi-tubi malah menghantarkan DAHANA menjadi perusahaan penyedia bahan peledak yang terintegrasi, terpercaya, dan terdepan. Perusahaan ini akhirnya berkembang dengan tidak hanya memproduksi dan menjual dinamit.
PT DAHANA (Persero) bermetamorfosis menjadi perusahaan yang menjawab berbagai kebutuhan bahan peledak dan jasa-jasa pemanfaatannya. Manajemen telah sukses mengubah turbulensi menjadi modal penting bagi DAHANA dalam memenangi persaingan di tingkat nasional. (jjs)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment