Pages

Monday, April 2, 2018

Curug Wangun, Destinasi Wisata Alam Teranyar di Kabupaten Subang

Merasa Stres dengan urusan pekerjaan yang belum terselesaikan? Mungkin tidak ada salahnya jika kita sejenak menyegarkan suasana dan pikiran. Bertamasya ke wisata alam, siapa tahu bisa membantu menghilangkan rasa penat, dan membangkitkan gairah untuk menjalankan rutinitas pekerjaan.
Berwisata alam selain memberikan suasana baru juga dapat memberikan banyak manfaat atau efek lainnya. Coba saja rasakan sensasinya. Apalagi jika tempat wisatanya masih terasa sangat alami, belum begitu ramai oleh pengunjung. Seperti tempat wisata yang satu ini.

Inilah Curug Wangun, begitu orang menyebut dan mengenalnya. Air terjun yang berlokasi di Kampung Citombe, Desa Buniara, Kecamatan Tanjung Siang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, masih terlihat alami, pasalnya curug ini termasuk salah satu destinasi wisata baru yang dimiliki Kabupaten Subang.

Curug Wangun pada mulanya hanya diketahui oleh masyarakat sekitar, karena air curug wangun ini menjadi sumber air irigasi pertanian masyarakat sekitar tanjung siang. Setelah ramainya muncul
destinasi wisata baru di Kabupaten Subang, khususnya di Kecamatan Tanjung Siang, maka pihak Desa Buniara dan warga masyarakatnya memunculkan alternatif wisata lain, yaitu membuka wisata alam Curug Wangun.

Pada bulan Nopember 2017, pihak desa dan warga masyarakat bekerja sama dengan Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Subang, mulai mengenalkan curug wangun kepada publik. Mereka bersama-sama membuka akses jalan, dan menata area curug.

Bisa dibayangkan kedamaiannya Curug Wangun, disekitarnya masih terdapat pohon tinggi dan rindang, asri, bersih, karena belum banyak pengunjung yang datang kesini. Air terjun Wangun ini memiliki tinggi sekitar 150 meter, uniknya curug ini berundak, landai, dan tidak memiliki kubangan air untuk mandi.

Namun, tidak perlu khawatir jika ingin mandi di curug ini, kita masih bisa basah-basahan di bawah air terjun, bisa mandi di beberapa undakan air terjun. Konturnya berbatu dan tidak licin jadi aman untuk mandi.

Salah seorang wisatawan, Wendi (23) menuturkan, Curug Wangun cukup berbeda dengan curug lainnya yang berada di sekitaran Subang Selatan, “Biasanya Curug besar dan tinggi yang ada di Subang Selatan ini akses jalannya jauh, jalan kaki bisa satu jam.  Kalau ke Curug Wangun jalan kakinya paling 20 menitan,”ungkap Wendi.


Tidak begitu sulit akses menuju Curug Wangun, kita hanya tinggal menuju Pasar Tanjung Siang, kemudian berbelok ke arah Desa Buniara, kemudian sekitar 3 kilo meter arahkan kendaraan ke sebelah kiri menuju kampung Citombe. Parkirkan kendaraan di dekat pemukiman warga, dan kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki.

Kini akses menuju kampung Citombe jalannya sudah beraspal, bisa dilalui kendaraan bermotor roda dua dan empat. Untuk biaya tiket masuk menuju Curug Wangun, terbilang sangat ekonomis, kita hanya perlu mengeluarkan kocek Rp. 6000,- tiket ini pun sudah termasuk asuransi kecelakaan.

Salah seorang penggiat pariwisata, Alam Rantjatan, Ketua Kompepar Subang menuturkan Curug Wangun konon pada era penjajahan Belanda, air yang mengalirnya sangat kecil, kemudian salah seorang petani asal Desa Wangun berinisiatif mencari sumber airnya yang berada di puncak curug, ia lalu membuat codetan baru, mengalirkan sumber mata air ke arah Wangun.
“Dipuncak Curug Wangun ada sumber air, yang mengalir ke beberapa curug, salah satunya ke Curug Wangun. Curug Wangun ini termasuk curug paling tinggi di Jawa Barat. Tingginya 150 meter,” ungkap Alam Rajatan. (SYA)

No comments:

Post a Comment

 

PT DAHANA

Jakarta Office:
Menara MTH, Lt.17
Jl. MT. Haryono Kav.23
Jakarta 12820
Indonesia
Telephone +62 21 837 823 17
Facsimile +62 21 837 823 27

PT. DAHANA

Head Office:
Energetic Material Center
Jl. Raya Subang - Cikamurang Km. 12 Cibogo
Subang 41285, Jawa Barat
Indonesia
Telephone+62 260 742 3333
Facsimile+62 260 742 3888