Hari Kelahiran Pancasila yang jatuh pada 1 Juni, kali ini bersamaan dengan bulan suci Ramadhan
1438 H. Untuk memperingati hari lahir Pancasila, seluruh karyawan PT DAHANA
(Persero) menggelar upacara di Lapangan Sepakboal DAHANA, Subang pada Kamis 22
Juni 2017.
Pelaksanaan upacara yang dimulai pada pukul 7.30 WIB ini
dipimpin langsung oleh Direktur Utama PT DAHANA (Persero) Budi Antono, dan
didampingi oleh tiga direksi lainnya. Pada kesempatan ini Budi pun membacakan
teks sambutan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Upacara peringatan hari lahir Pancasila adalah untuk
meneguhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan
nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah
keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman, Dari Sabang sampai
Merauke adalah keberagaman, dari Miangas sampai Rote adalah juga keberagaman.
Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu
padu membentuk Indonesia itulah ke-Bhineka Tunggal Ika-an kita,” kata Budi
Antono saat membacakan teks sambutan Presiden Joko Widodo. Kamis, (1/6/2017).
Namun, lanjut Budi, kehidupan berbangsa dan bernergara kita
tengah menghadapi tantangan. Kebhinekaan kita sedang diuji. Saat ini,
menurutnya ada pandangan dan tindakan yang tengah mengancam Bhineka tunggal
Ika, “saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain
Pancasila. Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh
penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alis kabar bohong,”
ujar Budi mengingatkan.
Perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui
oleh radikalisme, konflik-konflik sosial, terorisme dan perang saudara. Dengan
adanya Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, kita
bisa terhindar dari masalah tersebut.
“Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan
negeri. Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat
Internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di tengah
kemajukan,” paparnya.
Karenanya, dalam rangka menjaga Pancasila, Presiden mengajak
semua kalangan dan komponen masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan
pengalaman Pancasila dalam bermasyarakat dan bernegara, “Ceramah keagamaan,
materi pendidikan, fokus pemberitaan, dan perdebatan di media sosial harus
menjadi bagian dalam pendalaman dan pengalaman nilai-nilai Pancasila,” arahnya.
“Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus bahu membahu
menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila. Tidak ada pilihan lain
kecuali seluruh anak bangsa harus menyatuan hati, pikiran dan tenaga untuk
persatuan dan persaudaraan. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus kembali
kejati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan toleran.
Tidak ada Pilihan lain Kecuali kita harus menjadikan Indonesia bangsa yang adil
makmur dan bermartabat di mata Internasional,” tegas Budi, membacakan.
Karenanya kita perlu menjaga perdamaian, jaga persatuan dan
jaga persaudaraan diantara kita. Saling bersikap santun, saling menghormati,
saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa. Saling
bahu-membahu untuk kepentingan bangsa, dan demi kemajuan Indonesia.
“Kita Indonesia, Kita Pancasila, Semua anda Indonesia, Semua
anda Pancasila, Saya Indonesia, Saya Pancasila,” pungkas Budi, mengakhiri
sambutannya. (SYA)
No comments:
Post a Comment