Sebanyak Lima BUMN Industri Strategis dari kluster National Defence & Hightech
Industries(NDHI) dan kluster National Shipbuilding & Heavy Industries
(NSHI) di bawah Kementerian BUMN RI hadir diajang MAST ASIA 2017. Kelima BUMN tersebut adalah PT Dirgantara
Indonesia, PT Pindad, PT DAHANA, PT Len Industri dan PT Pal Indonesia.
MAST (Maritime/Air
Systems & Technologies) ASIA 2017
sendiri merupakan pameran pertahanan
terbesar di Jepang. MAST ASIA 2017 ini
digelar pada 12 – 14 Juni 2017 dengan format pameran dan konferensi internasional
yang membahas pertahanan laut, pertahanan udara, operasi keamanan dan teknologi
dari berbagi perspektif.
Ihwal kehadiran Industri
Strategis Indonesia di Jepang, Kabid
Industri Strategis Kementerian BUMN RI Faisal Ahmad mengungkapkan bahwa
Industri pertahanan bekerjasama dengan Kedutaan Besar Tokyo Jepang dengan
difasilitasi Kementrian BUMN.
“Tujuannya untuk
memasarkan produk-produk terkini seperti Strategic Sealift
Vessel buatan PT PAL, Bomb P. 100
live buatan Dahana dan lain-lain,” ungkap Faisal Ahmad (12/06).
Produk-produk
unggulan dari industri strategis ditawarkan di sini. Seperti PT Pindad yang menampilkan produk-produk
Senjata, Munisi dan Kendaraan tempur, seperti : Tank boat, Taktis Sanca, Komodo
4 x 4, Panser Badak, Panser Anoa
Amphibi, Senapan SS2 V7, SS2 V4, SM2, Pistol G2 Premium, P3 serta munisi. Sementara PT Dirgantara Indonesia menampilkan
produk andalannya, seperti CN235-220, NC212i, dan juga produk terbaru karya
anak bangsa N219 dan N245.
Lalu, PT DAHANA (Persero) pun
menampilkan Bomb P 100 Live untuk pesawat Sukhoi serta Roket RHan 122 dan 450 yang merupakan hasil kerja sama dalam konsorsium roket
nasional. Selain itu, perusahaan inipun juga menghadirkan beragam produk bahan
peledak, seperti bahan peledak Dayagel Sivor yang telah diekspor. PT Len Industri (Persero) pun ikut
ambil bagian dengan menampilkan Communication System, Command & Control
System, Sensor System, Integration System and Learning Management System.
PT PAL Indonesia (Persero)
diantaranya KCR 60 atau yang lebih di kenal Kapal Cepat Rudal 60meter. PKR 105 (Perusak Kawal Rudal 105meter
frigate), produk pengembangan dari KCR 60 dan SSV 123 yang merupakan alutsista matra laut perdana yang telah
diekspor ke philipina dan merupakan
produk innovasi dari kapal yang telah dibangun sebelumnya yaitu KRI Banjarmasin
(592) dan KRI Banda Aceh (593).
Selain
lima BUMN tersebut, booth Indonesia dalam Pameran MAST ASIA 2017 ini juga diisi
oleh poster produk dari BUMN NDHI dan NSHI yang tidak mengirimkan
delegasinya. Perusahaan tersebut seperti
PT INTI, PT Inuki, PT Barata, PT BBI, PT Dok Kodja Bahari, PT Dok Perkapalan
Surabaya dan PT IKI Makassar.
Sementara itu,
menurut salah satu delegasi dari PT DAHANA (Persero) Mamat Ruhimat, Kehadiran
Indonesia yang diwakili oleh Industri Pertahanan cukup penting. “Di samping harapan perolehan pasar, juga
yang terpenting adalah memperlihatkan kepada masyarakat dunia, khususnya dunia
pertahanan bahwa Indonesia sudah mampu memproduksi peralatan perang yang cukup
canggih,” ungkap Mamat Ruhimat, Sekretaris Perusahaan PT DAHANA (Persero).
No comments:
Post a Comment