Pemegang saham BUMN
Kluster National Defence & Hitech Industry (NDHI) menggelar RUPS (Rapat
Umum Pemegang Saham).
RUPS yang diikuti oleh enam perusahaan BUMN: PT Dirgantara Indonesia, PT DAHANA, PT INUKI, PT Len Industri, PT INTI,
dan PT Pindad, ini digelar pada Rabu, 3 Mei 2017
di Auditorium Adhiyana, Wisma
Antara Jakarta Pusat.
Agenda utama dalam rapat ini adalah membahas persetujuan
laporan tahunan dan pengesahaan laporan keuangan tahun buku 2016,. Acara ini sendiri dihadiri oleh
Deputi
Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, F.
Harry
Sampurno, serta pejabat kementerian lainnya.
Dalam RUPS
yang juga
dihadiri jajaran Direksi dan Komisaris anggota NDHI ini, F. Harry Sampurno berharap
kedepannya
setiap BUMN yang tergabung di Kluster NDHI
ini mampu meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga mampu memberikan
keuntungan lebih besar lagi buat negara.
“Tantangan kedepan memang tidak mudah,
tetapi dengan kinerja yang baik dan langkah strategis para jajaran direksi,
saya meyakini kedepan progresnya akan lebih baik dibanding saat ini”, ungkapnya.
Acara yang dikemas sederhana ini terdiri dari
beberapa sesi. Pertama
adalah penyampaian laporan keuangan oleh direktur utama dan
langsung dilanjutkan paparan pandangan dari Komisaris utama masing-masing
perusahaan. Sesi kedua adalah pembacaan pengesahan laporan
keuangan dari Kementrian BUMN selaku pemegang saham.
PT DAHANA (Persero)
sendiri dalam pemaparan laporan keuangannya langsung di
sampaikan oleh direktur Utama Budi Antono. Rasa optimis disampaikan
Budi Antono seiring dengan menggeliatnya produksi tambang
batubara di awal tahun ini.
“Di 2016 banyak
perusahaan batubara yang menghentikan produksinya otomatis berimbas pada
penurunan pendapatan DAHANA, namun di awal 2017 ini ada kenaikan harga batubara
dunia dan ini adalah peluang DAHANA untuk meningkatkan pendapatan perusahaan kedepannya”, papar Budi Antono.
Pandangan dewan komisaris yang
disampaikan langsung oleh Komisaris Utama PT DAHANA
(Persero) Widodo. Widodo memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran Direksi
atas kinerjanya.
Dihubungi Dfile seusai acara, Widodo mengatakan bahwa perkembangan
DAHANA relatif sangat sehat dibanding yang lain. “Kedepannya saya
berharap produk bahan peledak ini harus mampu berdaulat. Seharusnya BUMN lah yang menguasai produksi
bahan peledak, baru selanjutnya boleh didistribusikan ke pehik
swasta, karena masih ada beberapa perusahaan besar swasta yang masih
menggunakan bahan peledak dari luar”, ungkapnya.
Dari beberapat
BUMN anggota NDHI, DAHANA tetap menempati posisi terbaik dari nilai pendapatan
yang diraih. Predikat
perusahaan sehat dengan point AA+ adalah ganjaran yang pantas disematkan kepada
perusahaan plat merah penghasil bahan peldak ini. (aan)
No comments:
Post a Comment