Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, membuka langsung pameran
4th IPA Convention yang digelar Indonesia Petroleum Association (IPA). Pameran yang
digelar pada 17 – 19 Mei 2017 berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC)
dan diikuti oleh ratusan pelaku bisnis
minyak dan gas (migas) dalam dan luar negeri.
Jonan
menjelaskan, meski industri minyak masih belum membaik sepenuhnya, sejak tahun
lalu sudah ada tren kenaikan harga minyak yang semakin menggairahkan pelaku
usaha sektor ini. Apalagi, dengan produksi minyak yang rata-rata setiap tahun
stagnan, namun permintaannya terus mengalami kenaikan.
Harga acuan
minyak Brent menguat ke level 49,60 dollar AS per barrel. Harga ini naik 26 sen
atau 0,5 persen dibandingkan level pada penutupan sebelumnya. Sementara
produksi minyak Indonesia hampir tak bergeser dari 800.000 barel per
hari.
Industri
hulu migas yang masih prospektif, tentunya masih jadi peluang besar perusahaan
penyedia bahan peledak seperti PT DAHANA (Persero). Produsen bahan peledak
pelat merah ini masih melihat bisnis
penunjang untuk Kontraktor Kontrak Kerjasama Migas (K3S) yang mulai kembali
bergeliat di tahun ini.
"Saya
melihat bisnis ini masih sangat baik di tengah masih lesunya harga minyak
dunia. Tapi seperti prediksi banyak kalangan, situasi ini akan segera membaik
dalam waktu dekat," kata Direktur Utama DAHANA, Budi Antono di sela-sela
pembukaan Pameran IPA 2017, Rabu (17/5/2017).
DAHANA
memberikan layanan untuk pertambangan minyak dan gas dengan menawarkan layanan
bahan peledak perforasi/drilling dan operasi seismik berikut layanan penunjang
lainnya seperti handling dan transportasi bahan peledak, perijinan, on call,
supervisi dan disposal.
Layanan-layanan
tersebut disebut Total Package Services,
yaitu memasok bahan peledak dan aksesoriesnya, perijinan, handling dan
transportasi, bunker, supervisi, On call dan disposal. Hal ini dilakukan
sebagai upaya penetrasi pasar. Total package
service ini dilakukan baik untuk melayani operasi seismic maupun drilling
dan perforasi.
Secara garis
besar, paket layanan tersebut adalah supply explosives yaitu terdiri dari
dayagel seismic baik 250 gram maupun 500 gram yang merupakan produk sendiri dan
detonator beserta asesoriesnya. Umumnya detonator yang paling banyak
dipergunakan oleh konsumen yaitu dengan legwire 30 m.
"Untuk
operasi drilling dan perforasi DAHANA memproduksi shaped charges. Jenis
produksi shaped charges yang diproduksi terdiri dari deep penetration, super
deep penetration dan big hole, dimana bahan peledak yang dipergunakan dapat
disesuaikan dengan keinginan dari konsumen. Selain shaped charges DAHANA juga
mampu untuk mensuplai detonator, prima cord dan hard ware termasuk asesoriesnya,"
jelas Budi.
Selain itu,
DAHANA juga menyediakan handling and transportation bahan peledak baik dari
gudang induk konsumen atau gudang induk DAHANA ke lokasi gudang operasi baik
seismik maupun drilling, termasuk local handling yaitu mulai dari gudang
konsumen ke lokasi seismic atau drilling milik konsumen.
Sementara
itu, untuk perijinan melingkupi pengurusan ijin baik ijin gudang, ijin P2, P3
dan P1 milik konsumen. Sedangkan supervisi yaitu layanan ini merupakan after sales services, dimana jika
konsumen memerlukan masukan baik terhadap bahan peledak, pemakaian di lapangan
maupun melakukan pemeriksaan bahan peledak yang sudah habis masa pakainya.
Lanjut Budi,
paket lainnya adalah disposal yaitu melakukan pemusnahan bahan peledak milik
konsumen yang sudah kadaluarsa atau sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Serta
layanan bunker atau gudang dengan membangunkan gudang milik konsumen baik yang
bersifat sementara maupun gudang permanen, sesuai dengan kebutuhan
konsumen.
"DAHANA
melakukan jasa mulai dari perijinan, angkutan, gudang, supervisi dilapangan
selama operasi konsumen dilapangan. Untuk itu, dengan adanya paket layanan
tersebut, PT DAHANA mendorong konsumen ke arah satu paket jasa bahan
peledak," ungkap Budi.
Tidak hanya
di dalam negeri, pangsa pasar yang digarap DAHANA juga menyasar luar negeri.
Seperti diketahui, DAHANA sudah berpengalaman ekspor ke Irak, Iran, Oman,
Yamman, Kanada, Cina, Vietnam. Sedangkan untuk yang seismik pernah melakukan
ekspor ke Brunai Darussalam, Vietnam, dan kedepan siap mensuplai ke Afrika
Selatan.
Sementara
itu, General Manager Divisi Minyak dan Gas DAHANA, Yusep Nugraha, menjelaskan
fasilitas yang sangat mendukung lainnya bagi kontraktor hulu migas yakni Pusat
Logistik Berikat (PLB). Fasilitas ini memberikan kemudahan pelanggan DAHANA
menyimpan bahan peledak dalam hal perpajakan.
Letak PLB
milik DAHANA yang berada di Subang juga memudahkan mobilisasi bahan peledak ke
seluruh wilayah Indonesia sehingga konsumen lebih efisien dalam urusan
logistik. PLB juga memungkinkan
pelanggan menyimpan bahan peledak mereka lebih lama dibanding gudang berikat
biasa sehingga memudahkan secara bisnis.
"Dari
aspek perpajakan juga lebih diberikan keringanan. Jika di gudang berikat
penyelesaian pajaknya harus satu tahun, PLB ini bisa 3 tahun penangguhannya,
dan bisa diperpanjang lagi. Sementara dari sisi masa berlaku ijinnya untuk
gudang berikat masa berlakunya 3 tahun, sementara PLB itu selamanya,"
terang Yusep.
No comments:
Post a Comment