Sebanyak 13 Badan Usaha
Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) kompak memamerkan produk pertahanan
hasil inovasinya secara bersama. Kekompakan ini ditunjukkan melalui ajang pamer
bersama pada salah satu pameran pertahanan terbesar dunia, yang biasa disebut
Indodefence 2016.
Perhelatan yang digelar
pada 2-5 November 2016 di JIExpo Kemayoran Jakarta kali ini mengusung tema
Sinergy for The Nation. Makanya, meskipun BUMNIS tersebut terbagi menjadi dua
cluster besar di Kementerian BUMN, yaitu National Defence and Hitech Industry
(NDHI) dan National Shipbuilding and Heavy Industry (NSHI), 13 BUMN ini sepakat
merancang dan merampungkan kegiatan akbar ini secara bersama-sama di BUMNIS
Paviliun.
Cluster (NDHI) terdiri
dari PT Pindad (Persero), PT Dirgantara Indonesia/DI (Persero), PT DAHANA
(Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia/INTI (Persero), PT Len Industri (Persero) dan PT Industri
Nuklir Indonesia/Inuki (Persero). Sementara, cluster NSHI terdiri dari PT PAL
Indonesia (Persero), PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari/DKB (Persero), PT Dok
Perkapalan Surabaya/DPS (Persero), PT Industri Kapal Indonesia/IKI (Persero),
PT Krakatau Steel/KS (Persero) Tbk., PT
Barata Indonesia (Persero), dan PT Boma Bisma Indra/BBI (Persero). Kedua
cluster inipun sudah mewakili tiga matra industri, yaitu darat, udara, dan
laut.
Matra darat diwakili oleh
PT Pindad yang menampilkan produk-produk Senjata, Munisi dan Kendaraan tempur,
seperti : Tank boat, Taktis Sanca, Komodo 4 x 4, Panser Badak, Panser Anoa Amphibi, Senapan
SS2 V7, SS2 V4, SM2, Pistol G2 Premium, P3 serta munisi.
Matra udara diwakili PT
Dirgantara Indonesia (Persero) yang menampilkan produk andalannya, seperti
CN235-220, NC212i, dan juga produk terbaru karya anak bangsa N219 dan
N245. PT DI juga menampilkan pesawat
terbang tanpa awak (PTTA) Wulung yang telah memperoleh sertifikat tipe _(Type
Certificate)_ dari _Indonesian Military Airworthiness Authority_ (IMAA) serta
produk kerjasama industri dengan Airbus Helicopter dan Bell Helicopter Textron
Inc diantaranya : H225M (EC725 Cougar),
AS332C1e, AS565MBe, H125M (AS355), dan Bell412EP.
Selain Pesawat terbang dan
Helikopter PT DI juga menampilkan produk-produk senjata hasil sinergi dengan BUMN Industri strategis lainnya
seperti: Rocket FFAR 2.75", RHan 122B, rocket motor RD-702 Mod.4, dan SUT
Torpedo.
Lalu, PT DAHANA (Persero)
pun menampilkan Bomb P 100 Live untuk pesawat Sukhoi dan F16, serta Roket RHan
122 yang merupakan hasil kerja sama dalam konsorsium roket nasional. Selain
itu, perusahaan inipun juga menghadirkan beragam produk bahan peledak, seperti
bahan peledak Dayagel Sivor yang telah diekspor.
Selanjutnya, PT INTI
(Persero) pun unjuk gigi dengan memamerkan inovasi radar navigasi pesawat ADS-B
(Automatic Dependent Surveillance-Broadcast), Radar Cuaca, serta Communication
Integrator (radio over IP) alias telepon berbasis internet protocol yang khusus
diperuntukkan industri pertahanan.
PT Len Industri (Persero)
pun ikut ambil bagian dengan menampilkan Communication System, Command &
Control System, Sensor System, Integration System and Learning Management
System.
Tak mau kalah, PT Industri
Nuklir Indonesia (INUKI) pun menampilkan produk-produk terkait nuklir seperti Elemen
Bakar Nuklir (bahan bakar reaktor),produk untuk kesehatan yakni Generator-Tc
99m, I-131 Oral Solution, I-131 Kapsul, I-131 Injeksi dan untuk industri
Irridium -192,Cobalt-60 serta sedang mengambangkan Produk Radiation Portal
Monitor.
Selanjutnya, adapula
BUMNIS dari matra laut yang menampilkan produk kapal perang dan kemampuan
galangan. Seperti yang ditampilkan oleh PT PAL Indonesia (Persero) diantaranya
KCR 60 atau yang lebih di kenal Kapal Cepat Rudal 60meter. PKR 105 (Perusak Kawal Rudal 105meter
frigate), produk pengembangan dari KCR 60 dan SSV 123 yang merupakan alutsista matra laut perdana yang telah
diekspor ke philipina dan merupakan
produk innovasi dari kapal yang telah dibangun sebelumnya yaitu KRI Banjarmasin
(592) dan KRI Banda Aceh (593).
Ikut berpartisipasi pada
matra laut, PT Industri Kapal Indonesia (Persero) pun menampilkan Kapal Ferry
750 hingga 2000 Gt, kapal cargo container up to 200 Teus, kapal ikan up to 300
Gt, serta Kapal Patroli 31 M.
Adapula, PT Dok Perkapalan
Surabaya (Persero) yang memamerkan keberhasilan melaksanakan program
modernisasi kapal perang ketika usia kapal perang yang dioperasikan sudah
mencapai hampir batas usia ekonomis (MLM).
Proyek MLM pertama kali ini adalah: MLM I-KRI FATAHILLAH 361 yaitu
Flagship kapal kombatan TNI AL dari era 80-an. Program Mid Life Modernization
KRI Fatahillah 361 adalah program MLM
pertama kalinya yang sukses diselesaikan di galangan nasional.
Lalu, PT Dok &
Perkapalan Kodja Bahari (Persero) yang ikut ambil bagian dengan menampilkan
Kapal Fleet Tanker KRI TARAKAN 905 atau Kapal Bantu Cair Minyak yang dilengkapi
dengan peralatan RAS System. Perusahaan ini juga memamerkan Kapal Landing Craft
Unit 1200 DWT yang dapat mengangkut tank Leopard dan Transporter.
Sementara itu dari heavy industri,
PT Krakatau Steel menampilkan Hot Rolled Coil, Cold Rolled Coil, dan Wire
Rod. PT KS juga turut mendukung
penyediaan baja untuk industri strategis.
Lalu, PT Barata
Indonesia (Persero) menampilkan Airport
Fueling System, Rudder Horn, dan Rubber Tyred Gantry Crane. Kemudian, PT Boma Bisma Indra yang ikut unjuk
gigi melalui produknya Kondensor, Boiler Head Exchanger.
Sebagai industri
pendukung, PT Barata Indonesia dan PT
Boma Bisma Indra turut berperan dengan menyuplai komponen kapal dan produk
sejenis lainnya. Selain itu juga
menyediakan logistic support bagi industri pertahanan seperti pembangunan SPBU/SPBG tanki-tanki penyimpanan bagi camp
tentara.
Seluruh BUMNIS dari kedua
cluster yang bergabung di BUMNIS Paviliun ini mendapatkan dukungan penuh dari
Kementerian BUMN. Terbukti dari keterlibatan Deputi Bidang Usaha Pertambangan,
Industri Startegis dan Media Kementerian BUMN RI, F. Harry Sampurno yang terus
mengawal persiapan ke-13 BUMNIS dalam ajang pamer Indodefence 2016 ini.
"Saatnya produk pertahanan nasional bicara di level internasional. Ajang
ini sangat baik, apalagi kita sebagai tuan rumah," ungkap F. Harry
Sampurno.
Menurutnya, kualitas
produk pertahanan dalam negeri tidak kalah dengan produk asing. Makanya, tidak
mengherankan apabila dalam perhelatan inipun, beberapa BUMNIS melakukan
penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan
partner luar negeri, termasuk menyepakati sejumlah transaksi produk.
BUMNIS Paviliun ini pun
semakin menarik untuk dikunjungi karena menampilkan Tankboat asli yang memiliki
panjang 18 m yang dilengkapi Turret 105 mm, kemudian mencoba N219 Cockpit
Demonstrator dan merasakan menjadi pilot dengan menerbangkan sekaligus
mendaratkan N219.
No comments:
Post a Comment