Pages

Friday, July 29, 2016

Tahun Ini Mudik Yang Menjengkelkan



Bagi umat muslim di Indonesia yang merayakan hari raya Idul Fitri di kampung halaman setelah sebulan penuh menunaikan ibadah Puasa Ramadhan, bisa dibilang sebuah kewajiban. Tradisi yang biasa di sebut “mudik” ini telah berlangsung sejak lama dan begitu di nantikan oleh semua lapisan masyarakat.  Pemerintah pun memberikan kebijakan hari libur panjang di hari besar Islam ini, betapa tidak di moment inilah mereka memiliki kesempatan untuk silaturahim, berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara, di kampung halaman masing-masing.


Namun perjalanan mudik tahun ini bagi para pemudik  yang melalui Jalur Pantura (Pantai Utara) banyak meninggalkan cerita sedih ketimbang bahagianya.  Bahkan sampai menelan korban karena kelelahan ataupun dehidrasi karena masih menjalankan ibadah puasa akibat terjebak kemacetan yang begitu parah di jalur tol yang baru selesai dibangun ini.

Setali tiga uang dengan peristiwa  mudik yang dialami oleh Fitri Susanti, Manager Suporting Divisi Migas PT DAHANA (Persero).   “Perjalanan pulang kampung  tahun ini begitu menjengkelkan, akibat terjebak  macet di ruas Pejagan hingga gerbang Tol Brebes Timur.   Perjalanan normal yang biasa saya tempuh dari Jakarta ke Boyolali hanya 9 jam dengan kendaraan pribadi, kemarin mencapai 28 jam, ungkapnya kesal.

Fitri beserta keluarga berangkat Sabtu dini hari  (2/07/2016), sekitar pukul 03.00 wib, ia berharap perjalanannya lancar hingga tujuan.  “ Prediksi saya dari pengalaman mudik tahun-tahun lalu paling kena macetnya di ruas Tol Cikampek, dan memang betul kendaraan berjalan lambat, akibat banyaknya kendaraan yang berhenti di bahu jalan karena rest area yang sudah tidak bisa menampung kendaraan pemudik.  Memasuki Tol Cipali lumayan lancar hanya sesekali tersendat, tiba di rest area Kanci sekitar pukul  09.00 wib, kami sekeluarga istirahat di situ sekalian isi BBM,” papar Fitri.

Perjalanan mudik nyaman dan menyenangkan ternyata jauh dari harapan, selepas istirahat, dan baru beberapa saat melintasi jalur tol Pejagan kamacetan kendaraan sudah menyambutnya,

”Kemacetan ini makin diperparah hadirnya pedagang dadakan yang menawarkan daganganya masuk ke dalam jalan Tol dan warung-warung tenda yang berderet di sepanjang sisi Tol, tidak sedikit pula toilet-toiet darurat hadir didekatnya,  yang sudah barang tentu menyebabkan banyak kendaraan menepi , semakin semrawut saja dilihatnya.   Alhamdulilah sebelum magrib saya sudah bisa keluar dari gerbang tol Brexit,  jelas Ibu dari Dzaky dan Nabila ini.

“Hampir seharian waktu yang saya tempuh dari Brebes menuju Kota Tegal, yang biasanya hanya membutuhkan waktu 1 jam, kali ini di luar perkiraan, kira-kira pukul 01.00 wib hari minggu (03/07) dini hari kami baru bisa lepas dari kemacetan.   Untungnya BBM di mobil saya masih lumayan cukup, hingga tidak perlu membeli BBM eceran yang harganya bisa mencapai  Rp 50,000 per liter yang di jual oleh warga sekitar sepanjang jalur Tol Brebes, tuturnya pula.

Rasa lelah dan kantuk memaksa Fitri dan keluarganya harus beristirahat.  Malam itu mereka menginap di hotel  sekitar alun-alun Pemalang dan esok harinya kembali melanjutkan perjalanan ke Boyolali Kampung halamannya. (aan)

No comments:

Post a Comment

 

PT DAHANA

Jakarta Office:
Menara MTH, Lt.17
Jl. MT. Haryono Kav.23
Jakarta 12820
Indonesia
Telephone +62 21 837 823 17
Facsimile +62 21 837 823 27

PT. DAHANA

Head Office:
Energetic Material Center
Jl. Raya Subang - Cikamurang Km. 12 Cibogo
Subang 41285, Jawa Barat
Indonesia
Telephone+62 260 742 3333
Facsimile+62 260 742 3888