Tahun
2016, dunia pertambangan belum juga pulih, harga batu bara, minyak dan gas
dunia yang turun menjadi salah satu penyebab merosotnya dunia pertambangan. Hal itu
berdampak pada beban biaya produksi yang sudah tak berimbang dengan harga jual
di pasar. Tidak sedikit perusahaan tambang yang memilih berhenti berproduksi.
Seperti yang dituliskan salah satu media www.tambang.co.id yang menerangkan
tahun 2016 belum ada tanda-tanda dunia batu bara akan pulih.
“Sejauh
ini belum terlihat faktor yang bisa membantu pasar batu bara untuk pulih. Di
tengah permintaan yang masih rendah, pasar diperkirakan tetap mengalami
kelebihan pasokan. Di sisi lain, kondisi ekonomi belum ada
tanda-tanda bakal membaik serta anjloknya harga minyak dunia menyebabkan harga si emas hitam berada di
zona merah seperti 2015,”
tulis www. tambang.co.id yang dirilis
pada awal tahun 2016.
Merasa
prihatin dengan dunia bisnis pertambangan yang masih anjlok. Salah seorang
mahasiswa Teknik Tambang
Universitas Negeri Padang (UNP), Panji Kurnia berharap industri tambang kedepan
semakin menggeliat dan semarak lagi.
“Berharap,
dunia tambang, batu baru, minyak dan gas kembali maju, dengan bangkitnya dunia
tambang tentu semakin terbuka lebar pintu masuk buat kita,” kata Panji kepada Dfile saat berkunjung ke PT DAHANA
(Persero). (31/5/2016).
Hal ini
pun sebelumnya ia ungkapkan dalam kunjungannya ke PT DAHANA (Persero). Kepada
pemateri ia pun bertanya tentang bagaimana DAHANA menghadapi situasi seperti
ini, dan langkah-langkah apa saja yang tengah dilakukan DAHANA untuk terus bisa
eksis.
Salah
satu pemateri dari DAHANA, Erwin Cipta Mulyana
mengiyakan kondisi dunia tambang saat ini dinilai cukup menyulitkan, namun
dengan inovasi dan layanan yang diberikan oleh DAHANA bisa ikut serta berkontribusi
membantu perusahaan konsumennya menjadi lebih efisien dalam produksinya.
“Kami
bisa bertahan dari bisnis
tambang yang lain, batu bara pun demikian masih ada konsumen yang loyal kepada DAHANA. Kitapun ikut serta memberikan solusi untuk membantu efisiensi
dalam produksinya semisal limbah oli dari perusahaannya kita gunakan untuk
bahan produksi bahan peledak yang
kita buat,” terang Erwin
Cipta.
Selain
itu, terang Erwin ranah lain untuk terus bertahan selain memproduski bahan peledak keperluan pertambangan, DAHANA
pun tengah merambah industri bahan peledak militer. (SYA)
No comments:
Post a Comment