Tanggal 1 Mei, hampir seluruh pekerja atau
buruh sedunia termasuk di Indonesia senantiasa melakukan berbagai macam aksi
untuk memperingatinya. Mulai dari aksi demonstrasi sampai dengan aksi bakti
sosial. Menyuarakan suara kritisnya sampai dengan suara harapan akan masa
depan.
May Day kali ini, Serikat Pekerja PT DAHANA
(Persero) atau Sejadah
memiliki nahkoda baru, meski belum dilantik namun struktur kepengurusannya
telah terbentuk. Hal ini tidak menyurutkan Sejadah untuk ikut serta dalam aksi
memperingati May Day bersama 33 serikat pekerja BUMN yang tegabung dalam
Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN (FSPSB).
Ketua Sejadah, Alip Muharam pada hari buruh
sedunia ini memiliki harapan akan nasib pekerja dan juga perusahaan tempat
bekerjanya. Ia ingin mewujdukan komitmen yang konsisten,
baik pekerja dan perusahaan dalam menjalankan hak dan kewajibannya
masing-masing.
Menurutnya, karyawan wajib bekerja sebaik
mungkin untuk kemajuan perusahaan, dan perusahaan pun wajib memberikan
kesejahteraan bagi karyawan, “Minimalnya sama, sesuai dengan yang
tercantum dalam PKB (Perjanjian Kerja Bersama), Syukur-syukur bisa lebih, itu
akan lebih baik lagi,” kata Alip
kepada Dfile.
Alip pun berharap, melalui serikat pekerja,
para anggotanya berani untuk lebih kritis lagi dalam menyikapi
kebijakan-kebijakan perusahaan. Namun alip menyarankan bersikap kritis tidak
hanya urusan kesejahteraan karyawan.
“Kritis dalam arti mampu memberikan solusi
atau masukan-masukan yang positif bagi peningkatan kesejahteraan karyawan,
namun tidak mengesampingkan kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan,” harap Alip. (SYA)
No comments:
Post a Comment