Berbeda
dengan perusahaan pada umumnya, PT DAHANA (Persero) memiliki cara
tersendiri dalam mencari pelanggannya. Sebagai perusahaan negara
penghasil bahan peledak, DAHANA cukup ekslusif dalam pemasarannya. Hal
inilah yang menjadi sorotan belasan mahasiswa ilmu komunikasi
Universitas Subang berkunjung ke Kantor Manajemen Pusat (Kampus ) PT
DAHANA (Persero) di Jl. Raya Subang Cikamurang, Kabupaten Subang, pada
Rabu, 6 April 2016.
Nura’eni, salah seorang dosen yang
ikut serta dalam kunjungan ini mengatakan kedatangannya ke Kampus DAHANA
adalah terkait dengan mata kuliah yang diampunya tentang Komunikasi
Pemasaran. Setiap perusahaan, menurutnya memiliki cara tersendiri dalam
mengaplikasikan komunikasi pemasaran.
“Dahana itu kan
perusahaan bahan peledak, tentunya memilki cara pemasaran yang berbeda
dengan perusahaan lain. kedatangan kami kesini terkait bagaimana
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bahan peledak,”
terang Nura’eni pada sambutannya. (6/4/2016)
Belasan
mahasiswa yang memakai jas warna biru ini kemudian mendapat penjelasan
dan pemaparan tentang DAHANA oleh Juli Jajuli dari Bagian Humas.
Menurutnya salah satu upaya memberikan informasi dan promosi kepada
khalayak adalah melalui media, juga untuk membangun citra DAHANA.
“Melalui
media kita membangun image tentang DAHANA. Untuk menggaet konsumen
kita ada cara lain, salah satunya dengan pemasaran melalui pameran,”
ungkap Juli Jajuli.
Hadirnya DAHANA dalam event pameran
merupakan salah satu cara menghadirkan perusahaan ditengah-tengah
masyarakat khususnya calon konsumen dan memberikan informasi tentang
produk dan pelayanan perusahaan.
“Konsumen Dahana itu
segmented sekali. Hubungannya B to B, bukan masyarakat umum. Masa iya
cara jualannya harus kayak ngajak masyarakat untuk beli bom,” kelakar
Juli Jajuli.
Juli pun mengungkapkan, cara lain menggaet konsumen ke DAHANA yaitu dengan cara Word Of Mouth (WOM) Communication
atau mulut ke mulut. Tidak sedikit konsumen yang mendapatkan informasi
dari pihak lain yang lebih dulu mengetahui dan menjadi Konsumen DAHANA.
“Karena
jejaring dan relasi yang telah dibangun, banyak konsumen yang datang
melalui teknik WOM ini. Hal itu bisa terjadi tentu saja karena kualitas
layanan DAHANA yang sudah dipercaya oleh konsumen, sehingga mereka
berani merekomendasikan kepada yang lain,” terangnya.
Pada
masanya, DAHANA pernah menjadi pelaku monopoli bahan peledak, dimana
perusahaan tidak perlu melakukan promosi dan pemasaran. Konsumen dengan
sendirinya datang dan membeli bahan peledak ke DAHANA. Namun saat ini
berbeda jauh, tuntutan era persaingan bebas ini membuat DAHANA menjadi
lebih inovatif dan kreatif untuk menjawab kebutuhan konsumen.
“Salah
satu kunci kemajuan perusahaan adalah inovasi. Banyak produk baru
DAHANA yang lahir karena memenuhi kebutuhan konsumen yang spesifik.
Terlebih saat ini DAHANA memiliki Energetic Material Center (EMC) yang
mendukung untuk litbang bahan peledak,” pungkas Juli Jajuli. (SYA)
Tuesday, April 12, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment