Sempat tertunda
bercocok tanam karena musim kemarau panjang, akhirnya 258 petani asal Dusun I Sadawarna kini
bisa bertanam kembali. Petani yang terbagi kedalam 14 kelompok ini merupakan
warga dari masyarakat RW 01, RW 02 dan RW 03 Dusun I Sadawarna yang tengah menggarap lahan milik PT DAHANA (Persero) yang
luasnya sekitar 100 hektar.
Vivip Mantoro,
Manajer Pengelola Sumur Barang Dahana menerangkan pemanfaatan lahan untuk warga
ini adalah salah satu program Bina Lingkungan DAHANA, sebagai upaya untuk membantu masyarakat dalam meningkatan pendapatan khusus
dan juga mempercepat penghijauan pada
areal Energetic Material Center.
Mereka (Petani)
akan menanam tanaman sela tumpang sari
di lahan yang telah ditanami pohon sengon. Lahan 100 hektar itu bakal ditanami
kacang tanah,” terang Vivip Mantoro kepada
Dfile dalam acara penyerahan
bantuan bina lingkungan pada 14 Januari 2016 di Kantor PKBL PT DAHANA
(Persero).
“Awalnya tumpang sari ini mau berbarengan dengan
penanaman pohon sengon tapi karena musim kemarau menanam kacang tanahnya ditunda, namun penanaman
pohon sengon telah dilakukan,” tambah Vivip.
Dengan adanya
program tumpang Sari ini, Vivip berharap adanya mata rantai yang saling
menguntungkan. Warga yang menanam kacang tanah bisa ikut serta menjaga pohon
Sengon yang di tanam oleh PT DAHANA (Persero) bekerjasama dengan PT Silva Nusantara
Investama.
Dulunya lahan
yang tengah digarap oleh PT Silva dan kelompok tani ini adalah lahan yang
ditanami pohon tebu. Namun karena pohon tebu rawan terbakar, akhirnya dialihkan dengan pohon
sengon dan dimanfaatkan warga untuk tanaman
sela tumpang sari kacang tanah. (SYA)
No comments:
Post a Comment