Sebagaimana
amanat Presiden Joko Widodo pada Upacara HUT RI ke-70 di Cilegon - Banten,
menegaskan komitmennya untuk membangun kemandirian pertahanan, agar tidak
ketergantungan pada impor dalam komoditas keamanan dan pertahanan. Hal inilah yang
mendasari anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) untuk
berkunjung ke beberapa Industri pertahanan alutsista yang berada di provinsi
Jawa Barat, salah satunya adalah ke PT DAHANA (Persero), Kamis (29/10/2015).
Yusuf
Kartanegara, anggota Wantimpres bidang pertahanan dan keamanan dalam kunjungan
bersama timnya menerangkan, kedatangannya ke PT DAHANA (Persero) untuk
menghimpun informasi tentang kondisi dan perkembangan terkini industri
pertahanan.
“Kunjungan kerja
ini untuk memperoleh informasi yang diperlukan sebagai bahan penyusunan nasehat
dan pertimbangan kepada presiden tentang permasalahan industri pertahanan,” terang
Yusuf Kartanegara, Kamis (29/10).
Kunjungan
wantimpres ini disambut langsung oleh Plt. Direktur Utama Bambang Agung beserta
Direktur Keuangan & SDM Susilo Hertanto, dan Sekretaris Perusahaan
Mamat Ruhimat. Dalam kesempatan ini, Bambang Agung memaparkan tentang kondisi
DAHANA saat ini.
“Dahana sebagai
perusahaan milik negara, saat ini tengah ikut serta dalam mengembangkan dan mendukung industri
pertahanan,” ujar Bambang Agung dalam paparannya.
Bambang
menerangkan, meski DAHANA merupakan perusahaan yang murni komersil dan harus memperoleh
keuntungan untuk negara,
namun kini DAHANA berani merambah
industri pertahanan untuk mendukung ketahanan negara. Salah satu pekerjaan
rumah yang sedang dipersiapkan oleh DAHANA yaitu membangun industri propelan, sebagai
bahan isian Roket.
Direktur Keuangan & SDM, Susilo
Hertanto pun menyampaikan salah satu solusi untuk mempercepat pembangunan
industri propelan yaitu adanya keterlibatan pemerintah dalam investasi. Sampai saat
ini PT DAHANA (Persero) telah menyiapkan SDM dan juga lahan untuk pendirian
pabriknya.
“Salah satu
kendala untuk mempercepat pembangunan pabrik propelan yaitu masalah pendanaan," terang Susilo Hertanto.
Komitmen DAHANA terlibat dalam industri pertahanan dibuktikan dengan beberapa
inovasi handak, salah satunya adalah pembuatan Bom Sivor, bahan
peledak hampir sejenis dengan C4. Pembuatan bom latih Blast Effect Bomb, bom Sukhoi P 100 L, dan ikut terlibat dalam konsorsium
pembuatan Roket R-han 122. (sya)
No comments:
Post a Comment