Pages

Wednesday, April 15, 2015

Presiden Jokowi Membuka NIF 2015



DAHANA Jalin Kerjasama Inovasi Bahan Peledak

Presiden Jokowi membuka Forum Inovasi Nasional (National Innovation Forum/NIF) 2015 di Graha Widya Bakti Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Tangerang Selatan. Forum ini merupakan ajang untuk mempromosikan pencapaian hasil-hasil inovasi teknologi dari lembaga penelitian dan pengembangan serta perguruan tinggi kepada dunia usaha dan masyarakat.


Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, mengatakan, acara itu juga untuk membangun interaksi antara pelaku penelitian, dunia usaha, pembuat kebijakan dan masyarakat. Kami mempromosikan hasil-hasil riset dari lembaga litbang dan perguruan tinggi kepada dunia usaha dan masyarakat,” ujar Nasir.

Acara yang dihadiri mantan Presiden RI Prof. BJ. Habibie itu diawali dengan penandatanganan MoU tentang pemanfaatan teknologi antara sektor akademik dan swasta, disaksikan oleh Presiden Jokowi. MoU terbagi dalam tujuh bidang fokus, yaitu pangan, energi, kesehatan dan obat, transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, hankam, serta material maju

Dalam acara ini, Manajemen PT DAHANA (Persero) menandatangani kerjasama pengembangan inovasi bahan peledak dengan mitra dihadapan Presiden RI Joko Widodo.   Nota kesepahaman pertama antara PT DAHANA (Persero) dengan PT Kasongan Bumi Kencana (KBK) dalam penerapan produk teknologi DABEX For Reactive Ground (FRG).  DABEX FRG yang diproduksi di Energetic Material Center milik DAHANA di Subang ini merupakan solusi terhadap masalah di site Tambang Emas Kasongan Bumi Kencana di Kalimantan Tengah.  

Di site tambang emas tersebut, kondisi batuan memiliki sifat sangat reaktif sehingga menyebabkan bahan peledak yang sudah ditanam meledak dengan sendirinya karena dipicu perubahan reaksi tanah. Reactive ground sendiri merupakan akibat dari kondisi batuan yang mengalami perubahan suhu sangat cepat, karena dipicu medan listrik bumi atau faktor lain seperti panas geothermal,” terang Bambang Agung, Direktur Operasi PT DAHANA bersama Presiden Direktur PT Kasongan Bumi Kencana Gautama Hartarto sebelum acara penandatanganan MoU.

Kerjasama berikutnya antara PT DAHANA (Persero) dengan PT Adaro Indonesia dalam penggunaan Mobile Manufacturing Truck (MMT).  MMT merupakan truk yang didesain khusus untuk mengolah bahan peledak di site sehingga lebih efisien dari sisi waktu dan biaya.  MMT hasil karya DAHANA ini digunakan oleh PT Adaro Indonesia untuk mendukung kegiatan peledakan lapisan batuan penutup batubara di Site Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan.

Untuk memberikan gambaran utuh tentang MMT, PT DAHANA secara khusus menampilkan MMT diarea luar pameran.  “Kami sengaja menampilkan MMT untuk menunjukkan buah karya anak bangsa langsung di hadapan presiden,” tutur Bambang Agung yang didampingi oleh Direktur Teknologi & Pengembangan Heri Heriswan dan Komisaris Marzan Aziz Iskandar di sela-sela pameran.

Kerjasama lainnnya terkait dengan  industri propelan.  Pertama, Kerjasama PT DAHANA (Persero) dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam pengembangan teknologi dan Industri Propelan.   Kedua, kerjasama PT DAHANA (Persero) dengan perguruan tinggi (Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya) tentang  penelitian dan pengembangan propelan.  Ketiga, nota kesepakatan antara PT DAHANA (Persero)  dengan PT PINDAD (Persero) terkait penyerapan produk propelan produksi PT DAHANA (Persero) oleh PT Pindad (Persero).

Sebagaimana diketahui, pembangunan indutri propelan merupakan bagian dari 7 program nasional kemandirian dalam alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang digagas pemerintah pusat.  Propelan sendiri merupakan bahan pendorong roket kaliber besar (MKB), dan munisi kaliber kecil (MKK). Senyawa propelan tersusun atas fuel, oksidator dan aditif.  Proses pengayaan senyawa tersebut menghasilkan propelan base dengan fuel dan oksidator yang sudah terpadu dalam satu senyawa kimia, antara lain Nitrocellulose, Nitroglycerine, Nitroguanidin.   Propelan produksi DAHANA nantinya akan menjadi komponen utama MKB dan MKK yang diperuntukkan untuk produksi munisi ringan, meriam, peluru kendali balistik, kanon, roket antariksa, dan industri sipil dan militer lainnya. Kebutuhan propelan dalam negeri sampai saat ini masih sepenuhnya diperoleh dari impor, sehingga sangat rawan terhadap embargo dan kemandirian kemampuan pertahanan NKRI.

Direktur Utama PT DAHANA (Persero), F.Harry Sampurno mengatakan pembangunan Pabrik Propelan ini memiliki nilai yang sangat strategis bagi kemandirian industri pertahanan. Sebagai tahap awal, propelan yang akan diproduksi DAHANA hanya memenuhi jenis MKK. Pihaknya, sambung Harry, baru bisa memproduksi MKB setelah tahap kedua rampung. “Pembangunan tahap pertama akan mendorong kemandirian industri pertahanan dalam industri munisi kaliber kecil, hal ini dikarenakan propelan merupakan komponen utama untuk munisi bagi kebutuhan operasi TNI dan POLRI, dan memang menjadi kebutuhan yang mendesak saat ini” ujarnya.

Harry menyebutkan, investasi pabrik yang digadang-gadang sebagai industri propelan terbesar di Asia Tenggara ini memakan biaya mencapai US$ 300 juta. Dalam investasi ini, Dahana memiliki saham sebesar 51%, dengan sisa kepemilikan saham lainnya dimiliki oleh mitra perusahaan Perancis, Roxel dan Eurenco.   Menyangkut pasar, Harry optimis pasar di dalam negeri juga sangat potensial seiring pertumbuhan industri pertahanan di dalam negeri. PT Pindad (Persero), kata Harry, menjadi pengguna propelan terbesar dari DAHANA. “Kita buat bahan bakunya, nanti kita serahkan ke Pindad, Pindad yang akan membuat munisinya," kata Harry.  (jjs)

No comments:

Post a Comment

 

PT DAHANA

Jakarta Office:
Menara MTH, Lt.17
Jl. MT. Haryono Kav.23
Jakarta 12820
Indonesia
Telephone +62 21 837 823 17
Facsimile +62 21 837 823 27

PT. DAHANA

Head Office:
Energetic Material Center
Jl. Raya Subang - Cikamurang Km. 12 Cibogo
Subang 41285, Jawa Barat
Indonesia
Telephone+62 260 742 3333
Facsimile+62 260 742 3888