Beginilah cara memanfaatkan lahan
produktif yang dimiliki oleh PT DAHANA (Persero) yang berada di Desa Sadawarna,
Cibogo, Subang Jawa Barat. Tanah DAHANA yang luasnya mencapai 600 hektar, sekitar
450 hektarnya akan dijadikan lahan produktif untuk keperluan vegetasi dan
membangun hutan produksi oleh unit kerja Nurseri PT DAHANA (Persero).
Kepala Unit Nursery, Arthur
Sitanggang memaparkan bahwa untuk penghijauan dan juga produktivitas lahan,
dirinya telah membuka lahan sekitar 100 hektar untuk ditanami pohon Albasia
Falcataria atau sering disebut pohon Sengon.
“Di lahan itu kita akan menanam
Sengon sekitar 150.000 pohon,” terang Arthur.
Lebih jelas, Arthur menerangkan
program penanaman Sengon ini nantinya akan melibatkan banyak komponen, salah
satunya yaitu masyarakat yang berada di sekitar PT DAHANA (Persero). Mereka
akan ikut serta dalam pekerjaan penanaman pohon itu. Mulai dari pembibitan
sampai dengan penanaman dan juga perawatan.
“Kita akan libatkan masyarakat
dalam program ini, mereka nantinya akan dibentuk dalam beberapa kelompok tani,”
katanya.
Kelompok tani inipun nantinya
akan mendapat pembinaan, selain itu mereka akan diperbolehkan memanfaatkan
lahan untuk bertani yaitu dengan sistem tumpang sari dilahan sengon. Untuk
menyeragamkan hasil taninya, para petani akan diarahkan untuk menanam kacang
tanah. Dengan begitu maka terwujudlah rantai manfaat untuk masyarakat sekitar.
Hasil panen kacang tanahpun nantinya akan dibantu dalam pemasarannya oleh Unit
Nursery.
Tahap awal penanaman Sengon ini
rencananya akan mulai pada bulan Februari tahun depan. Untuk proses pembibitan
itu sendiri saat ini tengah berproses di
Green House Nursery PT DAHANA (Persero).
“Bibit yang akan kita siapkan yaitu
sebanyak 220.000 bibit. Nantinya akan
diproses mana yang layak dan tidak untuk ditanam,” jelas Arthur kepada Dfile (02/12).
Dalam pelaksanaan penanaman pohon
sengon ini, Unit Nurseri bekerjasama dengan PT Silva Nusantara Investama yang
dianggap memiliki misi yang sama dalam teknologi pengelolaan lahan dan tanaman
dengan konsep Green.
“Dalam proses penanaman sengon,
nantinya kita akan berusaha seminim mungkin menggunakan bahan kimia. Agar terjaganya ekosistem yang ada,” paparnya.
Arthurpun menggambarkan konsep
yang nantinya diterapkan, berharap akan terbentuknya Community Development. Komponen satu dengan lainnya saling
bermanfaat, masyarakat sekitar dengan perusahaan dan intansi lainnya yang bisa
saling berhubungan. Begitupun dengan apa yang akan ditanam, tumpang sari kacang
tanah tidak akan merusak pohon sengon, pohon sengon pun dapat menyuburkan tanah
karena banyak mengandung Nitrogen, daunnya bisa digunakan untuk pakan ternak
sapi atau domba.
“Menanam sengon disini itu
dianggap tepat karena kedepan mampu membangun jaringan Community Development. Selain itu 5 tahun kedepan kita sudah bisa
merasakan hasilnya. 20 persen sengon yang ditanam tidak akan ditebang. Jadi
yang akan di panen hanya 80 persen saja,” pungkas Arthur meyakinkan. (Sya)
No comments:
Post a Comment