Rini M. Soemarno, Menteri BUMN yang baru menjabat tiga
bulan ini, menaruh harapan besar kepada PT Dahana untuk bisa bermain di Pasar
ASEAN
Jam kerja baru
saja mulai, Kantor Manajemen Pusat (Kampus)
PT DAHANA (Persero) dikagetkan dengan informasi mendadak akan datangnya
Menteri BUMN ke area Energetic Material
Center (EMC)yang berlokasi di desa Sadarwarna, Subang, Jawa Barat.
Selang satu jam
kemudian, rombongan Bu Menteri sudah tiba di Kampus Dahana. Ini merupakan kunjungan
pertama kalinya Rini M. Soemarno blusukan ke PT DAHANA, perusahaan penghasil
bahan peledak yang berada dibawah kementeriannya.
Sebelumnya, informasi
bakal datangnya Menteri BUMN ini pernah di jadwalkan akan berkunjung ke DAHANA
pada 2 Desember lalu, tetapi batal. Dan hari ini, rabu (10/12) wanita pertama
menjabat Menteri BUMN ini mendadak sidak mendatangi PT DAHANA (Persero).
Bersama
rombongan, Rini M. Soemarno meninjau langsung kondisi zona ring 1, lokasi
dimana bahan peledak diproduksi. Rini pun
menyempatkan diri untuk turun dari kendaraan dan melihat langsung lokasi yang
akan didirikan pabrik propelan, yang masih nampak hijau dipenuhi semak belukar.
“Ayo kapan ini
dimulai, saya berharap ini sudah bisa dimulai dan bisa segera berjalan,” harap
Rini akan pembangunan Pabrik Propelan.
Selanjutnya, Menteri
yang baru tiga bulan bertugas ini, mengunjungi pabrik Detonator Non-Electric
(Nonel), dan melihat langsung proses perakitan detonator nonel serta
berkesempatan menguji mutu daya cepat rambat ledak detonator. Untuk meledakan
detonator nonel, Rini melakukan proses tembak dengan menggunakan alat pemicu nonel
shot shell primer.
Setelah blusukan
di Ring 1 Dahana, Rini mengungkap harapan besar kepada PT DAHANA (Persero) untuk
mampu bermain di kelas ASEAN, begitupun di pasar lokal Dahana pun harus mampu
menguasai pasar Indonesia.
Rini menegaskan Kementerian
BUMN akan terus mendorong Dahana untuk bisa bermain di pasar ASEAN. Begitupun
dengan pasar lokal, masalah bahan peledak dan peledakan, Dahana harus lebih
mumpuni dan lebih kuat dibanding perusahaan asing yang berada di Indonesia.
“Kita perlu
pasar yang tidak sekedar Indonesia, Dahana harus mampu bermain di pasar ASEAN.
Perusahaan tambang asing yang berada di Indonesia harus menggunakan produk
lokal. Tentunya disinilah peranan Dahana, produk atau jasanya harus bisa masuk
di perusahaan asing,” kata Rini Soemarno kepada pejabat Dahana yang hadir di
Ruang Diklat Kampus Dahana. Rabu, 10/12/2014.
Mengakhiri
blusukannya di DAHANA, Susilo Hertanto Direktur Keuangan dan SDM PT DAHANA
(Persero) mengajak Rini Soemarno untuk menanam pohon di halaman Kampus Dahana
sebagai tanda prasasti kehadirannya di Dahana, dan juga ikut serta dalam
gerakan menanam pohon untuk lingkungan hijau.
“Semoga pohon
ini terus hidup dan tumbuh semakin besar, begitupun dengan Dahana semoga
semakin jaya. Amiin” ucap Rini dengan doa, sambil menyiramkan air kepohon yang
baru saja ditanamnya. (SYA)
No comments:
Post a Comment