Oleh: Solihah, Manajer Produksi CE/DANFO
“Terlampir disampaikan rencana surveillance
audit...”. Berbagai reaksi terjadi pada saat membaca email tersebut. Yang sudah siap
akan bereaksi biasa-biasa saja, yang merasa audit sebelumnya banyak temuan dan
belum ada tindak lanjutnya bereaksi kaget dan cemas,
khawatir tidak bisa menyelesaikan temuan dan akan menjadi MAJOR kalau temuan
tersebut berulang. Dan ada pula yang bereaksi biasa-biasa
saja sambil berujar “Aaahh...paling
jadi MAJOR, toh nanti juga akan dibantu
penyelesaiannya.”
Bingung dengan bahan untuk Program
Manajer Menulis, akhirnya saya memutuskan untuk mengangkat apa yang kami alami
(di Unit Produksi). Kesibukan pada rutinitas kerja kadang-kadang suka melupakan masalah lain dan menganggap tak ada
hal yang lebih penting di luar pekerjaan yang rutin.
Pelaksanaan surveillance audit sangat membantu kami dalam melaksanakan improvement, dengan temuan-temuan audit
menjadikan kami terus melakukan improvement,
bukan berarti kami tidak berbuat apa-apa tanpa temuan audit, karena kadang kami
sudah merasa melakukan pekerjaan sesuai prosedur yang berlaku, namun ternyata dari hasil audit
masih terdapat temuan. Hasil temuan-temuan audit inilah salah satu hal yang mendorong
kami untuk melakukan continual
improvement.
Pada saat audit berlangsung, salah satu menu wajib yang
ditanyakan adalah HIRARC. Ketentuan revisi HIRARC minimal 6 (enam) bulan sekali, juga menjadikan
kami setidaknya bisa menentukan skala prioritas dari Program Manajemen yang
kami buat, bagaimana dengan Keterikatan Peraturan Perundangan & Persyaratan,
Kepentingan Bisnis, Pandangan Pihak-pihak terkait maupun Ketersediaan Pilihan Teknologi.
Dari identifikasi bahaya terkait Resiko-Dampak
Lingkungan menjadikan kami secara bertahap sedikit demi sedikit menghindari
potensi bahaya sekecil apapun terkait K3, juga melakukan pencegahan terhadap
penurunan SDA, Pengendalian Resiko-Dampaknya
diperhatikan. Walaupun hasilnya belum terlihat secara signifikan, tetapi paling
tidak sudah ada kesadaran dari teman-teman dengan pengendalian ketat pemakaian
bahan pembantu untuk menekan yang reject,
tidak membiarkan air mengucur dari kran
maupun membiarkan lampu menyala kalau tidak sedang tidak digunakan, juga bekerja sesuai dengan
IK yang berlaku dan kepatuhan pada penggunaan APD.
Selain HIRARC, IK juga merupakan menu
favorit auditor, keefektifan maupun ketidakefektifan operasional bisa dilahap
dalam sekejap. Dari hasil temuan terkait IK, menjadikan kami bisa bekerja lebih
aman, tidak ada lagi pengerjaan pembersihan tangki sebelum Work Permit keluar, tidak ada lagi perbaikan Buggy tanpa
pembersihan sisa-sisa handak (mudah-mudahan tidak ada yang melanggar).
Perbaikan-perbaikan atau pembuatan-pembuatan IK baru untuk meningkatkan
kinerja.
Record P5M kadang ditanyakan pada saat berlangsung
audit K3. P5M hampir kami
laksanakan setiap pagi. Pada saat P5M, kalau ada
informasi akan dilakukan audit, awalnya reaksi teman-teman yaaa begitulah...,
tetapi seiring berjalannya waktu dengan hadirnya audit berikut temuan-temuannya
menjadikan kami terus melakukan perubahan.
Yang tak terlupakan, pada saat akan berlangsung
audit Mutu & Lingkungan pada akhir 2012, saat itu dilakukan audit internal (oleh
Mas Bowo yang masih di
K3LH) dimana Bulk Emulsion masih diproduksi di Tasik dan ada pengoperasian AN
Crusher karena CP-AN yang super duper keras. Lay Down CE seperti kubangan, karena jadi area pengoperasian AN
Crusher.
Alhamdulillah berkat
kerja keras teman-teman, terutama koordinator
pabrik CE, area AN Crusher disulap dalam 3 (tiga hari) menjadi indah lagi untuk
dipandang, dan pada saat berlangsung audit eksternal tidak ada temuan terkait
area lay down (terimakasih Mas Bowo, catatan yang pedas dari mas Bowo bisa menyulap keadaan).
Surveillance audit pada 2013 mengungkap temuan terkait recycle handak CE. Awalnya kami menganggap temuan-temuan itu adalah masalah karena
kadang-kadang susah dalam menindaklanjutinya terlebih kalau sudah terkait dengan unit lain. Tapi Alhamdulillah kami bahu membahu menghadapi masalah tersebut dan akhirnya berbuah manis. Sekarang tidak ada lagi
penumpukan recycle di Gudang Sementara. Mungkin bagi orang lain hal
ini biasa saja, tetapi kami menganggap hal ini adalah luar biasa (terimakasih
teman-teman di Produksi).
Jangan berharap ada perubahan tanpa melakukan perubahan, itulah yang kami tekankan. Setiap perubahan pasti menghadapi masalah baik dari internal maupun
eksternal. Jangan sampai masalah itu menjadi beban, karena bila kita
menganggap masalah sebagai beban, kita mungkin akan menghindarinya. Menganggap masalah sebagai halangan, kita mungkin akan menjauhinya. Namun, masalah adalah hadiah yang
dapat kita terima dengan suka cita. Masalah adalah anak
tangga menuju perubahan. Tanpa masalah kita akan terlena pada zona nyaman,
susah untuk melakukan dan menerima perubahan.
Jangan
mengharapkan hasil yang berbeda dari cara-cara yang sama dan biasa-biasa saja.
Teman-teman
(produksi khususnya), lakukan dari hal yang terkecil, diawali dari diri kita
dan dimulai dari sekarang, tidak ada lagi kata-kata audit...oh audit... Ingat
masalah adalah hadiah, seperti apa yang kita rasakan sekarang. Ayo lakukan
perubahan!!!
No comments:
Post a Comment