Pembangunan budaya perusahaan merupakan bagian penting dalam
proses transformasi perusahaan. Namun sayangnya, di bagian inilah hal terumit
dan menantang untuk diselesaikan. Hal tersebut mengemuka pada sesi sharing
antara CEO PT DAHANA (Persero) F. Harry Sampurno dalam ajang penilaian Anugrah
Business Review (ABR) 2014 dengan panelis pada Rabu, 12 Nopember 2014 di Gedung
WTC Jakarta.
Menurut Harry Sampurno, pembangunan budaya perusahaan di
DAHANA telah dimulai pada 2007 dengan berbagai program. Mulai dengan perumusan
nilai budaya perusahaan sampai dengan kelahiran Agent of Change (AOC).
"Saat itu, tim berhasil merumuskan tujuh nilai budaya
sebagai corporate culture. Agent of change (AOC) sebagai ujung tombak dan role
model dalam implementasinya," terang Harry.
Tujuh nilai budaya yang dimaksud adalah Nasionalisme,
Kepemimpinan, Profesionalisme, Amanah dan Pelayanan, Inovatif, Keunggulan, dan
Aliansi Global.
AOC sendiri dibekali dengan pelatihan-pelatihan yang memadai
sebagai bekal dalam mengaplikasikan program-program pembangunan budaya perusahaan.
Beberapa program budaya yang diangkat diantaranya penerapan rapat kelas dunia
dengan menggunakan aturan main tersendiri, termasuk sanksi bagi yang melanggar.
Program lainnya adalah pemilihan Karyawan Teladan Triwulanan (KTTI) untuk tiga
wilayah kantor Jakarta, Tasikmalaya dan Subang.
Selain sharing CEO, Learning Organization, dan Human
Capital, DAHANA juga mempresentasikan aspek pemasaran, operasi, GCG, keuangan, komunikasi
perusahaan di ruang yang berbeda.
Menurut Sekretaris Perusahaan PT DAHANA (Persero) Mamat
Ruhimat, DAHANA terakhir kali mengikuti ajang serupa pada 2009 lalu.
"Tahun 2009 DAHANA meraih juara di bidang pengelolaan
SDM," pungkasnya. (Jk)
No comments:
Post a Comment