Subang,
11 September 2014. Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro mendukung
kemandirian industri pertahanan nasional.
Bentuk dukungan tersebut
disampaikan dalam sambutan acara Forum Komunikasi Litbang Pertahanan
ke-25 yang dihelat di Kampus Dahana Subang (11/09).
Dukungan
pemerintah tersebut, menurut Purnomo, dituangkan dalam beberapa langkah untuk
kemajuan industri pertahanan nasional.
Langkah pertama, pada tahun 2010 dibentuklah Komite Kebijakan Industri
Pertahanan (KKIP) untuk mengkoordinasikan dan mensinergikan seluruh potensi
yang ada di dalam negeri.
Melalui
KKIP, ditelorkan tujuh program nasional.
Program tersebut meliputi pembuatan pesawat tempur, kapal selam, Roket, Rudal, Radar, Propellant dan
Tank.
“Dengan
kemandirian ini, tahun 2022 kita tidak perlu lagi untuk mendatangkan pesawat
dari luar negeri sejenis sukhoy,” ujarnya.
Masih
menurut Purnomo, KKIP juga membuat road map untuk industri pertahanan dalam
negeri dan melaksanakan tugas pembinaan kepada industri pertahanan nasional
sesuai tupoksinya.
Khusus
pembangunan pabrik propellant yang rencananya akan dibangun di Energetic
Material Center (EMC) PT DAHANA (Persero), Purnomo mengatakan bahwa akan ada
dampak positif untuk dunia litbang.
“Akan
dibutuhkan SDM untuk industri propellant yang notabene baru di Indonesia di
samping alih teknologi dari Negara pemiliknya di EMC ini. Ini merupakan tantangan bagi dunia litbang
kita,” tandasnya.
Pada
kesempatan tersebut, ditandatangani juga nota kesepahaman antara PT DAHANA
(Persero) dan Balitbang Kemhan RI.
Kerjasama itu meliputi pengembangan sumberdaya Manusia, penelitian,
pengkajian dan pengembangan teknologi dalam bidang bahan peledak serta
propellant. Penandatanganan dilakukan oleh
Direktur Utama PT DAHANA (Persero) F. Harry Sampurno dan Kabalitbang Kemhan
Eddy S. Siradz disaksikan oleh Menteri Pertahanan.
Sebagaimana
diketahui, sejak peletakan batu pertama oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo
Yusgiantoro pada 4 Desember 2010 lalu, pembangunan EMC rampung pada pertengahan
2012. Di lokasi seluas hampir 600 hektar
ini diisi fasilitas perkantoran, gudang, laboratorium, dan pabrik, termasuk
lokasi pabrik propellant yang sudah disiapkan jauh-jauh hari. (jjs).
No comments:
Post a Comment