Siapa
yang menyangka, Agus Setiabudi salah satu karyawan PT DAHANA (Persero)
tampil sebagai pembicara di ISEE Conference ke-40 yang diselenggarakan
di Denver, Amerika Serikat pada 9 – 12 Februari 2014 dengan tema
Blasting To New Elevations.
Agus Setiabudi tak akan pernah
melupakan pengalaman ini. Di tengah suhu udara -7 derajat celcius, Agus
menjadi pembicara satu-satunya dari Asia.
Pasalnya, tak mudah
untuk menjadi peserta di acara tersebut apalagi hadir sebagai pembicara.
“Seseorang dapat menjadi pembicara adalah kewenangan dari ISEE
Committee dan melalui beberapa tahapan,” ucap Agus.
Ia
menjelaskan, untuk menjadi pembicara semua peserta wajib mengirimkan
paper. Pria yang akrab disapa Agus ini menambahkan, paper tersebut
selanjutnya dievaluasi oleh team dari ISEE Committee apakah diterima
sebagai paper yang akan dimasukan dalam proceeding. Kemudian Paper yang
sudah diterima oleh team ISEE Committee tidak semua dapat
dipresentasikan di forum ISEE, ada tahapan lanjutan untuk memilih paper
tersebut apakah layak untuk dipresentasikan atau tidak. Setelah melalui
tahapan akhir pemilihan paper untuk dapat dipresentasikan, baru team
ISEE Committee mengirimkan email pemberitahuan agar menyiapkan materi
presentasi dalam format power point disertai dengan tatacara melakukan
presentasi.
Walaupun tak sampai seminggu di Amerika, namun
menurutnya acara itu sangat berkesan. “Kesan yang pertama-tama saya
dapatkan adalah pengalaman yang luar biasa dimana selain menjadi
pembicara di acara sebesar ISEE Conference,” tutur Agus. Selain itu,
Agus juga berkesempatan dapat bertemu dengan para ahli peledakan,
perusahaan-perusahaan besar dalam bidang peledakan, serta
perusahaan-perusahaan pendukung kegiatan pemboran dan peledakan. Agus
juga dapat melihat begitu banyak perkembangan-perkembangan teknologi
dalam bidang peledakan, baik software-software, peralatan dan
perlengkapan peledakan, serta teknik-teknik peledakan yang digunakan
dalam operasi lapangan.
Namun, ia menyayangkan selama konferensi
adalah dari beberapa pembicaraan dengan peserta conference mereka tidak
familiar dengan nama Dahana. Hal ini sangat menyedihkan bagi Agus dan
terutama untuk Dahana yang di Indonesia sudah berpengalaman hampir 47
tahun di bidang Handak gaungnya belum terdengar di luar negeri. “Ini
berarti tugas kita untuk lebih memperkenalkan Dahana dimata dunia agar
lebih dikenal,” tegas Agus.
Namun, itu semua dirasa ada manfaatnya
bagi Agus dan Dahana. “Manfaat yang dirasakan barangkali ini adalah
gerbang awal untuk Dahana dapat memperkenalkan diri dan lebih berperan
dalam perkembangan dunia peledakan serta untuk membangun &
mengembangkan networking,” seloroh Agus. “Untuk kedepannya siapa tahu
ISEE Conference bisa diadakan di Indonesia atau paling tidak di wilayah
Asia, sehingga lebih banyak lagi orang Indonesia yang bisa hadir
terutama dari Dahana,” tutupnya kepada Dfile.
Monday, March 3, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment