Terik
Jakarta begitu membakar siang itu, Kamis (29/08). Meski langit tak
bersahabat, tak lantas menyurutkan antusiasme ribuan orang menyemut di
pelataran parkir Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Sepasang tenda putih besar tegak memanjang menutupi tempat yang
diperuntukan sebagai parkir mobil tersebut.
Suasana pengamanan
yang ketat terlihat begitu terasa. Ini nampak dari puluhan tentara
berpakaian sipil terlihat berjaga di tiap sudut tenda. Setelah melewati
pintu masuk, 2 buah unit panser langsung menyambut pengunjung di depan
pintu masuk utama. Namun, panser tersebut bukan diperuntukan sebagai
alat pengamanan, melainkan sebagai kendaraan lapis baja yang sedang
dipamerkan.
Di pelataran parkir Keong Mas inilah, Kementerian
Riset dan Tekhnologi (Kemenristek) menggelar pameran tahunan bertajuk
inovasi teknologi anak bangsa. Pameran ini merupakan bagian dari
rangkaian puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang dibuka di
Gedung BBPT pada 26 Juni lalu.
Begitu memasuki salah satu tenda
yang masing-masing memiliki luas setengah lapangan bola ini, hawa sejuk
pendingin udara dengan segera mendinginkan kepala. Di dalamnya dipenuhi
dengan booth-booth dari berbagai perusahaan, lembaga, dan kementerian
pemerintah.
Di pameran yang diselenggarakan mulai 29 Agustus
hingga 1 September 2013 inilah PT DAHANA (Perser0) menyempatkan diri
mengenalkan perusahaan pada masyarakat luas. Ini lantaran sebelumnya,
pameran-pameran yang kerap diikuti DAHANA lebih banyak berfokus pada
pameran industri mining dan industri strategis, yang cenderung umumnya untuk kalangan terbatas.
Booth
milik PT Dahana tergolong yang paling strategis. BUMN handak ini
menempati booth yang berhadapan langsung dengan pintu masuk utama tenda,
sehingga pandangan setiap orang yang masuk akan langsung disambut
handak-handak buatan DAHANA yang dipamerkan.
“DAHANA memang
bukan perusahaan yang dikenal luas masyarakat, meski demikian masyarakat
perlu tahu kontribusi besar DAHANA dalam mendukung kemandirian
Alutsista nasional,” papar Bambang Agung, Direktur Pengembangan dan
Teknologi PT DAHANA ditemui Dfile saat pameran. Seperti di
pameran-pameran sebelumnya, DAHANA juga menghadirkan produk handak
militer besutanya, Bom P-100, roket R-HAN 122, dan bom latih dengan
jenis Blast Effect Bomb.
Bambang menyebutkan, Program kemandirian
alutsista membagi industri strategis ke dalam 4 klaster sesuai dengan
kontribusinya. Menurut Bambang, swasembada alutsista dalam negeri tak
bisa tercapai tanpa sokongan industri bahan peledak. “Itulah mengapa
DAHANA digolongkan dalam klaster 1 sebagai kluster dengan peranan paling
penting di industi militer,” jelas Bambang. (IDR)
Tuesday, September 17, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment